Latar Belakang Kemajuan Peradaban Eropa Kuno

Latar Belakang
Kemajuan bangsa Eropa sering menjadi acuan bangsa lain dalam berbagai hal termasuk kebudayaan. Kebudayaan Eropa Kuno di dominasi oleh 2 kebudayaan, yaitu Romawi dan Yunani. Dua kebudayaan tadi dianggap sudah berperadaban tinggi.
Latar Belakang Kemajuan Peradaban Eropa Kuno
Sejarah Eropa Kuno biasanya diawali oleh cerita-cerita dari pulau Kreta yang kemudian diikuti oleh Kebudayaan Yunani dan Romawi yang puncak kejayaannya beberapa abad sebelum Masehi dan menjadi kebanggaan orang Barat hingga saat ini. Yunani dan Romawi merupakan 2 kerajaan yang terletak di sekitar Laut Mediteran. Sebenarnya orang Eropa bukan hanya berasal dari daerah ini. Sebagian bangsa yang mendiami banyak daratan Eropa hingga abad pertengahan merupakan keurunan ras Arya dan telah datang ke daratan Eropa ribuan tahun yang lalu. Setelah tersebar ke seluruh daratan Eropa dan menyesuaikan dengan leingkungan mereka, mereka mulai mengembangkan bahasa dan kebudayaan mereka sendiri-sendiri.
Salah satu teori menjelaskan bahwa orang-orang Arya awalnya berasal dari India dan menemukan jalan mereka ke Eropa. Banyak dari mereka pergi terus ke utara dan menetap di sana sebagai pelaut. Orang-orang ini menempati daerah Skandinavia dan Laut Baltik mereka disebut sebagai Viking. Mereka pandai berburu dan merupakan pelaut handal dan pemberani. Pelayaran mereka telah membawanya sampai ke Benua Amerika jauh sebelum Colombus mencapai sana berabad-abad kemudian.
Orang-orang Arya ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru Eropa dan terus berjalan ke daerah selatan mencari daerah jajahan baru sebagai tempat hidup yang lebih baik. Bangsa Arya ini masih termasuk orang yang kurang berperadaban. Mereka adalah kumpulan orang barbar yang gemar berperang dan percaya pada hal mistis. Mereka adalah petarung yang kuat. Orang-orang ini berbadan besar dan menyukai tantangan. Sejarah persebaran mereka ke seluruh penjuru Eropa adalah kisah tentang kepahlawanan dan menjadi epik heroik yang diceritakan anak cucu secara turun-temurun (Wahjudi, 2012: 1-2).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel