Industrialisasi Masa Orde Baru
Menurut klasifikasi Jean Fourastie, sebuah ekonomi terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama terdiri dari produksi komoditas (pertanian, peternakan, ekploitasi sumber daya mineral). Bagian kedua proses produksi barang untuk dijual dan bagian ketiga sebagai industri layanan. Proses Industrialisasi didasarkan pada perluasan bagian kedua yang kegiatan ekonominya didominasi oleh kegiatan bagian pertama.
Revolusi Industri pertama terjadi
pada pertengahan abad ke 18 sampai awal abad ke 19 di daerah Eropa Barat,
Amerika Utara, dimulai pertama kali di Inggris. Revolusi Industri kedua terjadi
pada pertengahan abad ke 19 setelah penemuan mesin uap, listrik, mesin
pembakaran dalam (tenaga fosil) dan pembangunan kanal kanal, rel kereta api
sampai ke tiang listrik.
Revolusi Hijau yang dijalankan
Indonesia pada masa Orde Baru ini yang menyebabkan upaya untuk melakukan
modernisasi yang berdampak pada perkembangan industrialisasi yang ditandai
dengan adanya pemikiran ekonomi rasional. Pemikiran tersebut akan mengarah pada
kapitalisme.
Dengan industrialisasi juga
merupakan proses budaya dimana dibagun masyarakat dari suatu pola hidup atau
berbudaya agraris tradisional menuju masyarakat berpola hidup dan berbudaya
masyarakat industri. Perkembangan industri tidak lepas dari proses perjalanan
panjang penemuan di bidang teknologi yang mendorong berbagai perubahan dalam
masyarakat.
Industrialisasi ini juga berhasil menjerat Indonesia untuk masuk
didalamnya, dimana Industrialisasi di Indonesia ditandai oleh :
- Tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja.
- Banyaknya tenaga kerja terserap ke dalam sektor-sektor industri.
- Terjadinya perubahan pola-pola perilaku yang lama menuju pola-pola perilaku yang baru yang bercirikan masyarakat industri modern diantaranya rasionalisasi.
- Meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat di berbagai daerah khususnya di kawasan industri.
- Menigkatnya kebutuhan masyarakat yang memanfaatkan hasil-hasil industri baik pangan, sandang, maupun alat-alat untuk mendukung pertanian dan sebagainya.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan industrialisasi adalah :
- Meningkatkan perkembangan jaringan informasi, komunikasi, transportasi untuk memperlancar arus komunikasi antarwilayah di Nusantara.
- Mengembangkan industri pertanian
- Mengembangkan industri non pertanian terutama minyak dan gas bumi yang mengalami kemajuan pesat.
- Perkembangan industri perkapalan dengan dibangun galangan kapal di Surabaya yang dikelola oleh PT.PAL Indonesia.
- Pembangunan Industri Pesawat Terbang Nusantara(IPTN) yang kemudian berubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia.
- Pembangunan kawasan industri di daerah Jakarta, Cilacap, Surabaya, Medan, dan Batam.
- Sejak tahun 1985 pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di bidang industri dan investasi.
- Industry pertanian merupakan suatu upaya untuk mengolah sumber daya hayati dengan bantuan tekhnologi industry. Tekhnologi industry itu dapat menghasilkan berbagai macam hasil yang mempunyai nilai lebih tinggi.
Bentuk bentuk industry pertanian meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Industry pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura.
- Industry pengolahan hasil perkebunan seperti industry minyak kelapa, industry barang-barang karet dan sebagainya
- Industry pengolahan hasil perikanan seperti industry pengolahan udang, rumput laut, ubur-ubur dan lain sebagainya.
- Industry pengolahan hasil hutan seperti pengolahan kayu, pengolahan pulp, kertas dan ranyon, serta industry pengolahan rotan.
- Industry pupuk, yaitu dengn memanfaatkan gas alam, serta eksploitsi sumber-sumber yang baru.
- Industry pestisida yang dikembangkan terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
- Industry mesin dan peralatan pertanian.
Upaya yang dilakukan pemerintah
untuk meningkatkan industry pertanian agar lebih baik yaitu:
- Melakukan panca usaha tani
- Penanganan pascapanen
- Menentukan harga yang layak bagi produsen dan konsumen.
- Penyediaan sarana dan prasarana
- Pengembangan dan pemanfaatan tekhnologi.
- Pemanfaatan lahan kering, pekarangan dan rawa.
Pada dasarnya perekonomian
Indonesia bersifat agraris, bahkan hampir 80% wilayah Indonesia merupakan
daerah pertanian dan sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor
pertanian. Hasil hasil pertanian yang meliputi hasil produksi pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan merupakan bahan mentah untuk
kegiatan industry, seperti industry furniture, tekstil, kertas, rokok, dan lain
sebagainya. Sudah tentu, pengolahan hasil produksi pertanian itu ditempuh
melalui proses industry pabrtik. Beberapa pabrik industry pengolahan hasil
pertanian itu antara lain pabrik ban mobil goodyear di bogor, pabrik kina di
bandung, pabrik kertas di leces dan padalarang, pabrik pengolahan udang di
semarang dan lain sebagainya. Industri nonpertanian adalah industri yang
aktivitasnya di luar bidang pertanian, meliputi industri maritim, industri
elektronika, industri pariwisata, industri pertambangan dan energi, industri
semen, besi baja, perakitan kendaraan bermotor. Berbagai macam industri non
pertanian telah didirikan untuk meningkatkan produksinya. Pabrik semen di Gresik,
Padang, Cibinong, dan Ujung Pandang. Untuk memperkuat struktur industri
Indonesia yang masih lemah, mulai tahun 1984 pemerintah menyusun suatu langkah
strategis yang disebut “Peta Rangka Landasan” bidang industri dengan sistem
“Pusat Pertumbuhan Industri (Industrial Growth Center) “sebuah proyek
percontohan di Lhok Seumawe sebagai suatu wilayah terpadu dari pusat industri
petrokimia, pupuk Urea, semen, kertas, dan sebagainya. Upaya yang sama
dilaksanakan di Palembang, Gresik, Kupang, dan Kalimantan Timur.
Industri Pertambangan dan Energi diarahkan pada pemanfaatan dan
penyediaan bahan baku bagi industri dalam negeri, dan meningkatkan ekspor.
Contohnya adalah:
- Industry tambang batu bara di Sawahlunto;
- Industry tambang emas di Irian Jaya;
- Industry tambang minyak bumi di Balikpapan, Palembang;
- Industry tambang timah di Belitung
- Industry semen di Gresik, Padang, Cibinong, Ujung Pandang
- Industri Elektronika perkembangan elektronika di Indonesia semakin maju seiring bermunculan perusahaan elektronika Maspion, Polytron, LG, Panasonic (sekarang Nationaldan Panasonic bergabung menjadi Panasonic).
- Industri Pariwisata , Indonesia (Pulau Bali) termasuk peringkat 5 setelah Hawai pada pariwisata internasional. Wilayah Indonesia termasuk wisata alam, budaya, dan teknologi.
Adapun keuntungan industri wisata adalah:
- Mendatangkan devisa Negara
- Memperluas lapangan kerja
- Memacu pembangunan daerah
- Meningkatkan rasa cinta tanah air
- Mengembangkan kerajinan rakyat.
Perkembangan industri pertanian
dan nonpertanian telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Hasil-hasilnya telah dapat dirasakan dan
dinikmati saat itu oleh masyarakat Indonesia, antara lain sebagai berikut.
- Swasembada Beras
- Kesejahteraan Penduduk
- Perubahan Struktur Ekonomi
- Perubahan Struktur Lapangan Kerja
- Perkembangan Investasi
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER