Latar Belakang Revolusi Bolshevik
Revolusi
Rusia pada permulaan abad ke-19, keadaan Rusia masih terbelakang dibandingkan
Negara-negara Eropa lainnya. Masyarakat Rusia pada masa itu terbagi atas
dua golongan, yaitu tuan tanah (bangsawan) dan petani (rakyat jelata). Rusia
saat itu adalah negara agraris. Akibat peperangan antara Rusia dengan pihak sekutu
Barat mengakibatkan kehidupan rakyat Rusia menderita kelaparan dan menderita.
Lahan-lahan
pertanian banyak yang terbengkalai akibat dari
berkurangnya sumber daya manusia karena banyak orang ikut perang. Inflasi meningkat sehingga harga - harga
kebutuhan pokok juga meningkat tajam & tidak sebanding dengan kenaikan upah.
Inflasi ini terjadi sebagai akibat dari
biaya perang yang membengkak. Peperangan telah memakan biaya sebesar 1,820
juta Rubbel pada tahun 1915 dan 14,573 juta Rubbel pada tahun 1916, hampir
delapan kali lipat. Hans Kohn, Dasar Sejarah Rusia Modern, Jakarta: Brhatara,
1966, hlm. 103 Pada permulaan perang, uang kertas yang beredar
berjumlah 1,630 juta Rubbel. Indeks harga naik dari 100 pada permulaan parang
menjadi 115 pada tanggal 1 Januari 1915, 238 pada tanggal 1 Januari 1916, dan
melonjak naik 702 pada tanggal 1 Jnauari 1917.
Keadaan ini memaksa parlemen untuk mengganti beberapa
personilnya, seperti mengganti Goremykin yang dianggap tidak berdaya dan sangat
reaksioner, namun tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Dalam parlemen sendiri,
para menteri bahkan melakukan fitnah terhadap anggota lainnya yang dianggap
telah melakukan korupsi di tengah-tengah penderitaan rakyat. Pada saat seperti
itu jelaslah bahwa cara -cara pemerintahan lama tidak dapat diteruskan lagi.
Semangat revolusioner telah lama bangkit namun masih bnyak perdebatan apakah
revolusi tersebut akan dilaksanakan pada saat sesudah atau sebelum perang atau
pada saat perang berlangsung.Tentu saja suasana di Rusia ini diperhatikan
sepenuhnya oleh sekutu-sekutu barat. Pada musim dingin 1916-1917, suasana
perang di medan barat sama sekali tidak menguntungkan bagi pihak sekutu, karena
Jerman baru saja akan memulai peperangan kapal selam melawan Inggris. Bany ak
yang menginginkan agar Tsar II merubah gaya kepemimpinannya. Bahaya mengancam
pemerintahannya, namun hal ini tidak digubris oleh Tsar II.
Revolusi
ini pecah tanpa pimpinan dan tanpa suatu rencana, dalam perkembangan awalnya
Lenin dan orang-orang Bolshevik tidak terlibat dan tidak memainkan peranan
apapun, karena pada permulaan tahun 1917 Lenin dan Trotsky berada di luar
negeri dalam masa pembuangannya di Switzerland. Selama masa pembuangannya,
sebenarnya Lenin menentang peperangan dan dia menghimpun keku atan di Zimerwald
dalam bulan September 1915. Dia mendapat dukungan untuk menggulirkan
pemerintahannya sendiri dan mengalihkan peperangan nasional menjadi peperangan
internasional. Lenin sendiri tidak mempunyai gambaran yang jelas tentang
negaranya. Namun di Switzerland, Lenin bercerita bahwa revolusi ini adalah
sebuah awal permulaan bagi sebuah revolusi sosialis di Eropa.
Revolusi
ini tidak dipimpin oleh para pemimpin poitik, ahli-ahli teori golongan sosialis
ataupun golongan cerdik pandai dari golongan liberal. Revolusi ini sendiri dimulai
pada tanggal 8-9 Maret dari St.Petersburg oleh para pekerja pabrik yang
berdemonstrasi terutama para pekerja perempuan. Pemerintah mencoba
menghentikan demonstrasi ini dengan mengerahkan tentara. Namun tentara-tentara
ini menolak untuk melakukan tembakan karena semakin banyaknya orang - orang
yang berkumpul di jalan sambil menyanyikan lagu Marseilaisse.
Dunia
pun terpusat pada revolusi ini. Pada tanggal 14 Maret 1917 dibentuklah
pemerintahan sementara yang diketuai oleh Pang eran Gerorge Lvov, yaitu seorang
pemimpin Zemstvo yang liberal dan seorang yang ingin melakukan
pembaharuan-pembaharuan di Rusia. Pangaeran George Lvov percaya pada rakyatnya,
dan banyak orang menaruh perhatian besar pada hasil revolusi ini, namun lagi - lagi
rakyat Rusia kecewa atas revolusi yang
terjadi karena jauh dari harapan yang mereka inginkan. Dalam pemerintahan
anggota-anggota parlemen banyak yang terkemuka antara lain Milyukov sebagai
Menteri Luar Negeri dan Guchkov sebagai Menteri Penerangan. Namun diantara yang
paling hebat lainnya adalah Alexander Kerensky yaitu seorang sarjana hukum yang vokal yang
termasuk salah satu anggota partai buruh yang menjadi penyemangat dalam
revolusi ini.
Revolusi
ini boleh dikatakan sebagai revolusi yang sepakat, kare na selama 5 hari yaitu
tanggal 9-14 Maret tidak ada pertumpahan darah. Rusia dalam hal ini telah
mengalami banyak perubahan. Seperti tata tertib yang lama telah diganti dengan
tata tertib yang baru, Tsar II telah meninggalkan sistem otokrasi tanpa adanya
perlawanan. Pembatasan-pembatasan terhadap warga negara dihapuskan, hak-hak
yang sama di berikan kepada semua golongan, tidak memandang ras, suku, agama
dan golongan. Dan yang paling menhebohkan adalah para tahanan politik
dibebaskan dengan biaya pemerinta h dan hukuman matipun dihapuskan. Sehingga
tidak kurang dari satu bulan saja yaitu pada bulan April 1917 Rusia telah
menjelma menjadi sebuah negara yang bebas dan merdeka baik secara hukum dan
kenyataannya.
Pada
bulan Juli 1917, AlexanderKerensky yang
berasal dari kelompok Menshevik, mengontrol pemerintahan transisi. Pemerintahan
ini diguncang dengan percobaan kudeta yang dilakukan oleh Jenderal Kurnilov
pada bulan September 1907. tapi akhirnya kudeta itu berhasil digagalkan.
Walaupun gagal, percobaan kudet a itu cukup membuat pemerintah goyah dan
memperkuat pasukan dari kelompok Bolshevik. Pada tanggal 6-7 November 1917 (24-25 Oktober dalam kalender Rusia) Kaum
Bolshevik melakukan aksinya. Pasukan yang dipimpin oleh Leon Trotsky (Komite Militer Revolusioner Petrograd) mengerahkan kekuatan buruh dan tentara untuk
mengontrol kota Petrograd, jalur Kereta Api, telegrap, dan juga menguasai
jembatan-jembatan utama. Akhirnya Kaum
Bolshevik berhasil menguasai keadaan dan membentuk Second All Russian
Congress of Soviet dan memilih Lenin sebagai ketua Dewan Komisaris rakyat.
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER