Suksesi (Pergantian Pimpinan) Reformasi
Suksesinya sebagai berikut;
1) Sukarno–Soeharto, ada beberapa hal, yaitu sebagai berikut;
- Problem pokok adanya komunis/ PKI (nomor 4 sedunia).
- Peristiwa Lubang Buaya.
- Adanya dualisme: ada pro dan anti pembubaran PKI.
- Sidang istimewa MPRS 1967 didahului turunnya Supersemar.
2)
Soeharto–Habibie, ada beberapa hal, antara lain sebagai berikut;
- Problem pokok adanya krisis ekonomi meluas ke bidang politik.
- Adanya gerakan reformasi yang menghendaki perubahan radikal karena KKN dalam tubuh pemerintahan. Nepotisme berarti mengajak keluarga dalam kekuasaan. Kronisme adalah mengajak teman-teman dalam kekuasaan.
- Presiden Soeharto ditolak oleh rakyat ditandai dengan didudukinya gedung DPR/MPR oleh mahasiswa, sehingga Soeharto menyerahkan jabatan kepada Habibie.
3)
Pengalaman suksesi di Indonesia, antara lain sebagai berikut;
- Pergantian pimpinan disertai kekerasan dan keributan dan setelah turun dari jabatan, dihujat.
- Menginginkan pergantian pimpinan yang wajar, namun tidak ditemukan sebab tidak adanya pembatasan masa jabatan.
- Tidak adanya Chek and Balance yaitu tidak ada keseimbangan dalam negara yang disebabkan kecenderungan otoriter.
- Etika moralitas bahwa KKN bertentangan dengan moralitas.
Thank Visit My Blog
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER