Metode Penelitian Sosial
Selamat Datang Di ReadyyGo,
Kali ini saya akan Share Artikel yang Berjudul “Metode Penelitian Sosial”, Semoga bermanfaat, dan
selamat membaca;
Metode Penelitian Sosial
A. Pengantar
Kegiatan penelitian sosial sering dilakukan dalam rangka
mencapai beberapa tujuan, seperti untuk mencari pemecahan-pemecahan dari
problem sosial yang berkembang dan sekaligus sebagai langkah pengembangan di
lapangan ilmu pengetahuan sosial. Keberadaan akal pikiran pada diri manusia
telah memberikan sifat dasar sebagai makhluk yang selalu berpikir. Beberapa
pertanyaan mendasar seperti: mengapa suatu benda diciptakan, bagaimana proses
penciptaan itu berlangsung, siapakah diri kita, mengapa kita diciptakan, untuk
apa kita diciptakan, akan kemanakah kelak kita akan menuju, mengapa dalam
kehidupan selalu ada masalah-masalah sosial, bagaimanakah sebaiknya bersikap
terhadap masalah-masalah sosial, apakah kebahagiaan itu, bagaimanakah caranya
mencapai kebahagiaan itu, dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang
selalu melengkapi kegelisahan manusia sebagai makhluk yang berpikir (animal
rational).
Terhadap berbagai pertanyaan yang ada tersebut, manusia
tidak hanya tinggal diam. Manusia akan selalu berusaha untuk mencari jawaban
atas beberapa pertanyaan tersebut dengan cara melakukan penelitian-penelitian
melalui langkah-langkah tertentu seperti mengumpulkan data, mengolah dan
menganalisis data, menginterpretasikan data, membuat kesimpulan, menguji
kesimpulan, membuat rekomendasi, melakukan penelitian lanjutan, dan seterusnya.
Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal yang berhubungan dengan penelitian
sosial.
Sebelum membahas materi tentang penelitian, terlebih dahulu
kita mesti memahami beberapa pendekatan untuk menemukan kebenaran. Hal ini
dilakukan dengan mengumpulkan ilmu pengetahuan.
B. Beberapa
Pendekatan Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Dengan akal pikiran yang dimiliki manusia selalu terdorong
untuk mencari kebenaran dengan cara mengumpulkan ilmu pengetahuan yang
sebanyak-banyaknya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan, akan tetapi secara garis besar dibedakan dalam dua cara, yakni:
(1) pencarian ilmu pengetahuan dengan menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat sistematis yang kemudian dikenal dengan istilah pendekatan ilmiah,dan
(2) pencarian ilmu pengetahuan dengan tanpa menggunakan langkah-langkah yang
bersifat sistematis yang kemudian dikenal dengan istilah pendekatan nonilmiah.
1. Pendekatan
Nonilmiah
Kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu pengetahuan dan
mencari kebenaran, terutama sebelum diketemukannya metode ilmiah, dilakukan
dengan berbagai cara, di antaranya adalah penemuan ilmu pengetahuan secara
kebetulan, penemuan ilmu pengetahuan dengan menggunakan akal sehat (common
sense), penemuan ilmu pengetahuan dengan menggunakan intuisi, penemuan ilmu
pengetahuan melalui wahyu, penemuan kebenaran melalui usaha coba-coba (trial
and error), dan lain sebagainya.
2. Pendekatan Ilmiah
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pendekatan ilmiah
merupakan suatu usaha untuk mencari ilmu pengetahuan dengan menggunakan
cara-cara berpikir ilmiah yang didukung dengan langkah-langkah tertentu yang
bersifat sistematis. Setidaknya terdapat tiga pola pikir yang dikembangkan
dalam pendekatan ilmiah, yakni pola pikir induktif, pola pikir deduktif, dan
pola pikir yang merupakan gabungan deduktif-induktif.
C. Merancang
Penelitian
Metode ilmiah dapat diperoleh dengan melakukan kegiatan
penelitian.
1. Pengertian
Penelitian
Secara leksikal, istilah penelitian berasal dari bahasa
Inggris research, re berarti kembali,sedangkan
to search berarti mencari. Dengan
arti kata research adalah pencarian kembali. Adapun pengertian dari penelitian
dapat diperhatian pada pendapat beberapa ahli sebagai berikut:
1.
Menurut Webster’s
World Dictionary, penelitian merupakan penyelidikan (penelitian) terhadap
suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan
prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis.
2.
Menurut Carter
Good, penelitian merupakan suatu jalan ke arah kemajuan dan pemecahan suatu
persoalan (research is a way progress and a problem solving).
3.
Menurut Sanapiah
Faisal penelitian merupakan suatu aktivitas dalam menelaah suatu masalah
dengan menggunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk
menemukan pengetahuan baru yang teruji kebenarannya, baik yang berhubungan
dengan fenomena alam maupun yang berhubungan dengan fenomena sosial.
4.
Menurut Soerjono
Soekanto penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada
analisis dan konstruksi yang dilaksanakan secara metodologis, sistematis, dan
konsisten, yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu
manifestasi dari hasrat manusia untuk mengetahui segala sesuatu yang sedang
dihadapi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan suatu
kegiatan yang bersifat ilmiah yang dilaksanakan dengan menggunakan prosedur
atau metode tertentu secara sistematis dengan menggunakan fakta yang diperoleh
secara obyektif dalam rangka memecahkan masalah atau mendapatkan
penemuan-penemuan. Penelitian juga bersifat berkesinambungan, dalam arti, suatu
kegiatan penelitian dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan penelitian berikutnya
untuk memperoleh kebenaran baru yang lebih sempurna.
2. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian bertujuan untuk mencari, menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Secara lebih rinci
tujuan penelitian dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
a.Tujuan ilmiah,
Yakni suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui sesuatu tetapi hasilnya tidak dapat dimanfaatkan secara langsung
dalam kehidupan nyata. Kegiatan penelitian seperti ini dikenal dengan istilah
basic research atau pure research.
b.Tujuan praktis,
Yaitu suatu penelitian yang hasilnya dapat dimanfaatkan
secara langsung dalam kehidupan nyata. Penelitian seperti ini dikenal dengan
istilah applied research, seperti penelitian yang bertujuan untuk menetapkan
jalur-jalur distribusi dan sekaligus menetapkan harga dari suatu barang
tertentu. Termasuk dalam penelitian ini adalah:
- Tujuan eksploratif, yakni suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan untuk menemukan dan mendapatkan pengetahuan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
- Tujuan verivikatif, yakni suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran yang dihasilkan oleh kegiatan penelitian yang dilaksanakan sebelumnya.
- Tujuan pengembangan (development), yakni suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu konsep atau suatu teori yang sedang berkembang.
Jadi berdasarkan beberapa tujuan diatas kegiatan penelitian
selalu dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan. Sedangkan tujuan utama dari kegiatan penelitian
adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia.
3. Jenis-Jenis
Penelitian
Dalam bukunya yang berjudul Suatu Petunjuk Praktis
Metodologi Penelitian Sosial, Asyari menyebutkan beberapa jenis penelitian
sebagai berikut:
1. Berdasarkan disiplin ilmu yang dikaji:
a.
Natural
science research, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan
alam.
b.
Social
science research, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan
sosial.
c.
Humanities
research, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu humaniora.
2. Berdasarkan tempat berlangsungnya kegiatan penelitian:
a.
Field
Research, yakni kegiatan penelitian yang mengambil lapangan-lapangan tertentu
sebagai objek penelitian.
b.
Library
research, yakni kegiatan penelitian yang dilakukan di perpustakaan dengan mengkaji
berbagai teori yang ada.
c.
Laboratory
research, yakni kegiatan penelitian yang dilaksanakan di laboratorium.
3. Berdasarkan kegunaan dan tujuannya:
a.
Basic
research atau pure research, yakni kegiatan penelitian yang dilaksanakan
dalam rangka menemukan, menguji, dan mengembangkan suatu teori dalam rangka
pengembangan dalam bidang keilmuan.
b.
Applied
research, yakni kegiatan penelitian yang dilaksanakan untuk memenuhi
tuntutan dalam kehidupan praktis. Applied research terdiri dari tiga jenis,
yakni exploratif research, verivikatif research, dan development research.
4. Berdasarkan hakekat penelitian itu sendiri:
a.
Fact
finding research, yakni kegiatan penelitian permulaan, yakni yang dititikberatkan
pada penemuan fakta baru.
b.
Critical
interpretation research, yakni kegiatan penelitian yang merupakan tindak
lanjut dari fact finding research.
c.
Complette
research, yakni kegiatan penelitian yang merupakan penggabungan dari fact
finding research dan critical interpretation research.
5. Berdasarkan metode yang digunakan:
a.
Deductive
research atau sering disebut juga dengan istilah logic research, kegiatan
penelitian yang menggunakan metode deduksi.
b.
Inductive
research atau technical research,
yakni kegiatan penelitian yang menggunakan metode induktif.
4. Tahap-tahap
Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan secara terencana, teratur,
dan sistematis. Untuk itu, kegiatan penelitian dilaksanakan dalam beberapa
tahap. Secara garis besar kegiatan
penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Sebelum terjun ke lapangan seorang peneliti harus
melaksanakan beberapa persiapan yang terdiri dari: (a) memilih tema/topik
penelitian, (b) melaksanakan studi pendahuluan, (c) merumuskan masalah
penelitian, (d) membuat hipotesis, (e) menentukan metode dan pendekatan
penelitian, (f) menentukan variabel dan sumber data, dan (g) membuat instrumen
penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Setelah melakukan persiapan seperlunya, seorang peneliti
harus melaksanakan kegiatan penelitian yang meliputi: (a) mengumpulkan data,
(b) analisis data, dan (c) membuat kesimpulan.
3. Tahap penulisan
laporan
Penulisan pelaporan merupakan tahap akhir dari rangkaian
proses penelitian.
a. Tema / topik penelitian
Untuk memilih tema atau topik penelitian, seorang peneliti
harus memiliki kepekaan terhadap kehidupan yang dihadapinya. Secara praktis,
seorang peneliti dapat memilih tema dari berbagai sumber, yaitu: (1) fenomena
sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, (2) kajian-kajian kepustakaan,
dan (3) informasi yang diberikan oleh pihak lain. Tema atau topik dalam
kegiatan penelitian tidak boleh diambil secara sembarangan. Tema atau topik
tersebut dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu:
1. Tema / topik penelitian hendaknya menarik perhatian
masyarakat dan memiliki nilai guna bagi kehidupan masyarakat.
2. Tema / topik yang diangkat hendaknya merupakan tema/topik
yang dapat diteliti dan dapat dicari datanya di lapangan. Untuk itu peneliti
harus: (a) menguasai teori dan latar belakang serta metode pemecahannya, (b)
memiliki waktu dan tenaga yang mendukung kegiatan penelitian, (c) memiliki
sumber data dan sekaligus mampu menyusun alat pengumpul data, dan (d) mampu
mengolah data yang telah terkumpul.
3. Hasil penelitian hendaknya dapat dimanfaatkan, baik untuk
memajukan ilmu pengetahuan, meningkatkan efektivitas kerja, serta dapat
menyumbangkan beberapa solusi terhadap permasalahan yang berkembang dalam
kehidupan masyarakat.
4. Topik/tema penelitian hendaknya merupakan suatu hal yang
baru sehingga kegiatan penelitian bukan merupakan kegiatan yang mubazir,
termasuk untuk menghindarkan diri dari plagiarisme.
b. Studi pendahuluan
Pada dasarnya studi pendahuluan bertujuan untuk mendalami
masalah yang telah dirumuskan sehingga peneliti dapat melakukan persiapan secara
maksimal. Secara rinci tujuan dari studi pendahuluan antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui secara pasti apa yang akan diteliti di
lapangan.
2. Mengetahui secara lebih jelas tentang sumber data yang
akan digali.
3. Agar kegiatan penelitian yang dilaksanakan bukan
merupakan pengulangan dari kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan oleh
peneliti lain.
4. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana teknik-teknik
yang dipergunakan untuk menggali dan mengumpulkan data.
5. Dapat menentukan metode yang tepat guna menganalisis data
yang telah dikumpulkan.
6. Memperoleh pemahaman tentang kesimpulan yang akan diambil
dari kegiatan penelitian.
7. Memperoleh gambaran tentang manfaat penelitian bagi
kehidupan masyarakat secara nyata.
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh guna melaksanakan studi
pendahuluan di antaranya adalah: (1) melakukan studi kepustakaan, yakni
mengkaji buku-buku yang berisi tentang teori yang relevan dengan masalah
penelitian, menelaah artikel, paper, dan juga hasil penelitian sebelumnya, dan
lain sebagainya, (2) mengunjungi lokasi yang dijadikan objek penelitian, dan
(3) melakukan diskusi dan tanya jawab dengan orang yang dianggap memiliki
pengetahuan yang memadai sehubungan dengan masalah yang diangkat dalam
penelitian tersebut.
c. Merumuskan
masalah
Perumusan masalah sangat penting dalam rangka memberikan
arah pada keseluruhan rencana dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam
kegiatan penelitian, karena rumusan masalah akan memberikan gambaran yang jelas
mengenai masalah yang terkandung di dalamnya, sekaligus memberikan petunjuk
dalam pengumpulan data. Perumusan masalah tersebut juga perlu disertai oleh
penyajian latar belakang penelitian. Rumusan dapat berbentuk kalimat tanya atau
pernyataan yang jelas dan padat. Adapun kriteria yang harus dipenuhi dalam
rumusan masalah antara lain adalah sebagai berikut:
1. Rumusan masalah harus menyatakan hubungan antara dua
variabel atau lebih.
2. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang
jelas.
3. Rumusan masalah harus padat dan jelas sehingga mudah
dipahami oleh orang lain.
4. Rumusan masalah harus mengandung unsur data yang
mendukung pemecahan terhadap masalah penelitian.
5. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat
hipotesis (kesimpulan sementara)
6. Rumusan masalah harus menjadi dasar dalam menentukan
tujuan penelitian.
7. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam mengambil
kesimpulan penelitian.
8. Rumusan masalah harus mencerminkan judul penelitian.
Contoh rumusan masalah adalah: Bagaimana hubungan antara
kecerdasan pelajar dengan peningkatan prestasi belajar? Judul yang tepat bagi
rumusan masalah tersebut adalah Pengaruh kecerdasan pelajar terhadap
peningkatan prestasi belajar. Dan lain sebagainya.
d. Merumuskan hipotesis
Hipotesis dirumuskan berdasarkan pada rumusan masalah yang
ada. Pada dasarnya hipotesis merupakan suatu pandangan dari peneliti tentang
solusi terhadap beberapa masalah yang diangkat dalam kegiatan penelitian.
Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari beberapa masalah yang ada, hal
mana masih harus dibuktikan kebenarannya. Adapun fungsi dari hipotesis adalah
sebagai landasan atau patokan untuk menentukan sumber data, termasuk
jenis-jenis data yang diperlukan. Dalam hubungan ini, Kerlinger mengajukan dua
kriteria tentang hipotesis yang baik, yakni: (1) hipotesis merupakan pernyataan
tentang hubungan antara dua variabel atau lebih dalam penelitian, dan (2)
hipotesis dapat diuji secara empirik.
Contoh hipotesis: “kecerdasan pelajar sangat berpengaruh
bagi peningkatan prestasi belajar”.
e. Menentukan metode dan pendekatan penelitian
Metode dan pendekatan penelitian dipilih berdasarkan rumusan
masalah dan jenis data yang akan digali dalam kegiatan penelitian. Dalam
bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Sumanto
menyebutkan beberapa macam metode / pendekatan penelitian sebagai berikut:
1. Metode penelitian sejarah
Penelitian sejarah merupakan usaha pengumpulan data secara
sistematis, yakni meliputi beberapa langkah sebagai berikut:
a. Langkah heuristik, yakni kegiatan mengumpulkan data yang
berkaitan dengan masalah-masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut.
b. Langkah kritik, yakni melakukan seleksi terhadap berbagai
data yang telah dikumpulkan hingga dicapai data yang valid.
c. Langkah interpretatik, yakni memberikan makna dan
tafsiran terhadap data yang telah dikumpulkan.
d. Langkah historiografi, yakni menuliskan segala sesuatu
yang merupakan makna dan tafsiran dari data yang telah dikumpulkan sehingga
menghasilkan cerita sejarah.
2. Metode deskriptif
Dalam penelitian deskriptif peneliti melakukan usaha
pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam
penelitian deskriptif peneliti berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan
segala data yang telah dikumpulkan melalui angket, wawancara, maupun observasi.
3. Metode korelasi
Penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan data untuk
menentukan ada atau tidaknya hubungan (korelasi) antara dua variabel atau
lebih. Dengan demikian ada tiga hasil yang dapat diperoleh dari penelitian
korelasi, yakni: (1) terdapat korelasi positif antar variabel, (2) terdapat
korelasi negatif antarvariabel, dan (3) tidak ada korelasi antarvariabel.
4. Metode kausal-komparatif
Penelitian kausal komparatif (ex post fakto) merupakan suatu
penelitian yang dilakukan untuk menentukan penyebab atau alasan adanya perbedaan
perilaku atau status kelompok / individual. Dengan demikian, setelah peneliti
melihat adanya perbedaan dalam kelompok / individual maka segera dicari
alasan-alasan yang menjadi penyebabnya. Pendekatan kausal-komparatif melibatkan
pendekatan pendahuluan pada suatu akibat dan sekaligus mencari alternatif
penyebabnya.
5. Penelitian eksperimen
Metode eksperimen
merupakan satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling berhasil dalam
menguji hipotesis hubungan sebab-akibat. Dalam metode eksperimen, peneliti
memanipulasi variabel independen untuk kemudian mengobservasi pengaruh yang
diakibatkan oleh manipulasi yang dilakukan tadi. Untuk mendapatkan pengaruh
yang betul-betul bersih dari pengaruh lain, peneliti dituntut untuk melakukan
kontrol yang cermat terhadap masuknya pengaruh luar. Variabel-independen disebut juga dengan istilah
variabel-eksperimen, sedangkan variabel-dependen disebut juga dengan istilah
variabel-creation. Variabel dependen
merupakan variabel tergantung, yakni merupakan efek dari manipulasi subjek
setelah mendapatkan treatmen. Jika dilaksanakan dengan baik, penelitian
eksperimen akan menghasilkan bukti yang dianggap paling baik mengenai hubungan
sebab akibat yang dihipotesiskan.
5. Penelitian
Sosiologis
Penelitian sosiologis merupakan bagian dari penelitian dalam
bidang ilmu-ilmu sosial. Soerjono Soekanto mengatakan bahwa penelitian
sosiologis merupakan suatu proses pengungkapan kebenaran berdasarkan penggunaan
konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi. Konsep-konsep dasar tersebut
berfungsi sebagai sarana ilmiah dalam rangka mengungkapkan kebenaran yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat.
Di dalam penelitian sosiologis, peneliti menggunakan seperangkat
metode ilmiah yang bersifat sistematis. Penelitian sosiologis sangat penting
untuk dilaksanakan karena hasil penelitiannya dapat dipergunakan untuk:
(1) pengembangan dalam ilmu-ilmu sosial yang lain
mengingat pusat perhatiannya adalah kehidupan masyarakat,
(2) data dan kesimpulan yang dihasilkan dalam
penelitian sosiologis dapat dipergunakan untuk mendukung program pembangunan
yang sedang digalakkan.
JJJ<<<=Ringkasan=>>>JJJ
Kegiatan penelitian sosial sering dilakukan dalam rangka
mencapai beberapa tujuan, seperti untuk mencari pemecahan-pemecahan dari
problem sosial yang berkembang dan sekaligus sebagai langkah pengembangan di
lapangan ilmu pengetahuan Sosial.
Cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan,
akan tetapi secara garis besar dibedakan dalam dua cara, yakni: (1) pencarian ilmu pengetahuan dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat sistematis yang kemudian
dikenal dengan istilah pendekatan ilmiah, dan (2) pencarian ilmu pengetahuan
dengan tanpa menggunakan langkah-langkah yang bersifat sistematis yang kemudian
dikenal dengan istilah pendekatan nonilmiah.
Berdasarkan berbagai pengertian, penelitian diartikan sebagai
suatu kegiatan yang bersifat ilmiah yang dilaksanakan dengan menggunakan
prosedur atau metode tertentu secara sistematis dengan menggunakan fakta yang
diperoleh secara obyektif dalam rangka memecahkan masalah atau mendapatkan
penemuan-penemuan. Penelitian bersifat berkesinambungan, dalam arti, suatu
kegiatan penelitian dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan penelitian berikutnya
untuk memperoleh kebenaran baru yang lebih sempurna.
Selain itu penelitian memiliki dua tujuan, yaitu tujuan
ilmiah dan tujuan praktis. Beberapa jenis penelitian antara lain:
1. Berdasarkan disiplin ilmu yang dikaji:
a. Natural science
research,
b. Sosial science
research,
c. Humanities
research,
2. Berdasarkan tempat berlangsungnya kegiatan penelitian:
a. Field Research,
b. Library research,
c. Laboratory
research,
3. Berdasarkan kegunaan dan tujuannya:
a. Basic research atau
pure research,
b. Applied research,
4. Berdasarkan hakekat penelitian itu sendiri:
a. Fact finding
research,
b. Critical
interpretation research,
c. Complete research,
5. Berdasarkan metode yang digunakan:
a. Deductive research
atau sering disebut juga dengan istilah logic research,
b. Inductive research
atau technical research,
Kegiatan penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap sebagai
berikut:
1. Tahap persiapan
Dengan tahapan sebagai berikut: (a) memilih tema/topik
penelitian, (b) melaksanakan studi pendahuluan, (c) merumuskan masalah
penelitian, (d) membuat hipotesis, (e) menentukan metode dan pendekatan
penelitian, (f) menentukan variabel dan sumber data, dan (g) membuat instrumen
penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Dengan tahapan sebagai berikut: (a) mengumpulkan data, (b)
analisis data, dan (c) membuat kesimpulan.
3. Tahap penulisan laporan
Setiap penelitian tentu saja memiliki tema yang diteliti,
seorang peneliti dapat memilih tema dari berbagai sumber, yaitu: (1) fenomena
sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, (2) kajian-kajian kepustakaan,
dan (3) informasi yang diberikan oleh pihak lain.
(R.G)
Note;
|
·
Untuk Komentar anda,
bisa langsung pada menu navigasi Contact
Diatas!!!
·
Artikel ini Boleh di Copas,
untuk bahan makalah / tugas sekolah / sebagai referensi, namun tidak untuk
dipost diblog lain / pribadi maupun website, kecuali anda merubah komposisi
artikel dengan kata – kata anda sendiri!!!
·
Atas perhatiannya saya
ucapkan Trimakasih JJJJ.
|
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER