Berita Kuno Tentang Mataram; sejarah dan legenda
Berita Kuno Tentang Mataram; sejarah dan legenda
Di daerah aliran sungai opak dan progo, yang bermuara di laut selatan, sebelum tahun 1000 telah berkembang peradaban penting yang mendapat banyak pengaruh dari India. Puing candi-candi Syiwa dan Budha, yang banyak terdapat pada wilayah Kedu dan Mataram merupakan peninggalan dari pemerintahan dinasti-dinasti raja di Jawa Tengah bagian selatan.
Di daerah aliran sungai opak dan progo, yang bermuara di laut selatan, sebelum tahun 1000 telah berkembang peradaban penting yang mendapat banyak pengaruh dari India. Puing candi-candi Syiwa dan Budha, yang banyak terdapat pada wilayah Kedu dan Mataram merupakan peninggalan dari pemerintahan dinasti-dinasti raja di Jawa Tengah bagian selatan.
Pada abad XIV, ketika raja-raja dari keluarga Majapahit memerintah di Jawa Timur, Mataram merupakan salah satu tanah Mahkota yang kurang penting artinya. Tidak ada sedikit pun yang menunjukan kenangan akan para raja Mataram lama yang hidup beberapa abad sebelumnya. Pada catatan para rohaniwan budha di kraton Majapahit terdapat nama-nama beberapa tempat suci di Jawa tengah bagian Selatan yang didirikan pada zaman kejayaan kerajaan Mataram lama. Dalam hal kehidupan materilnya masyarakat religius hidup bergantung dengan hasil tanah yang dikerjakan oleh buruh mereka. Dapat diperkirakan bahwa makin berkurangnya tenaga kerja agraris yang tersedia (sebagai akibat dari bencana alam) di daerah sekitarnya mengakibatkan berakhirnya kemakmuran materill kelompok-kelompok religius tersebut.
Dalam naskah-naskah cerita Jawa yang kemungkinan di tulis pada abad XVII / XVIII, terdapat sejumlah legenda yang serba simpang siur tentang tanah istana tua di Prambanan dan tentang Prabu Baka. Sebagai tokoh legenda para raja Prambanan menjalin hubungan dangan kodrat (Gujarat India) kemudian dengan Sumedang (di Jawa Barat) dan dengan Blora ( medang kamulan di kawasan pesisir). Prabu Baka konon berasal dari Bali.
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER