Masyarakat Sikh
Masyarakat Sikh--Sikh merupakan sebutan kesatuan keluarga atau bagian dari bangsa India dan tetap menganut agama Budha. Istilah Sikh memiliki arti murid atau pengikut. Menurut Ian W. Mabbettt ; memberikan penjelasan bahwa sikh sebagai satu kesatuan keluarga penganut agama Hindu serta memiliki peraturan- peraturan yang istimewa (peraturan yang dimana tidak mengenal kasta. Peraturan itu tertulis di dalam Adi Granth, dan ada pula yang menyebut Dasam Granth.
Pemimpin sikh yang tertinggi di sebut Guru. Agama sikh adalah agama hindu yang terdapat beberapa pembaharuan. Pembaharuan itu dimulai oleh Nanak (Guru Nanak Dev). Pertama, mengutamakan keesaan Tuhan yang tidak memiliki sifat Trimurti. Dan secara tidak langsung juga sikh tidak menginginkan belakunya politheisme. Kedua, sikh tidak menginginkan berlakunya kasta yang bisa memecah belah masyarakat. Sedangkan yang diinginkan sikh adalah memperdebatkan makan daging dan reikarnasi.
Punyab dengan kota utama di Amritzar adalah pusat dari pemukinan kaum sikh. Di Amritzar juga berdiri Kuil Emas yang merupakan hadiah dari Sultan Akbar tahun 1605 M. Pada tahun 1973 kota tersebut berpenduduk 5,5 juta serta memiliki sebutan Kota Suci Sikh. Selain itu ada kota suci Lahore dan Bombay. Orang sikh yang tinggal di lingkungan Rajputana umumnya rambutnya panjang dan bersurban.
Pemimpin kaum sikh tertinggi disebutkan ada 10 orang, dan di antara sepuluh orang itu yang cukup terkenal; Nanak, Arjun Mal, Hargobind, Tegr Bahadur, dan Govinh Singh. Nanak guru pertama yang merintis kesatuan dengan pembaharuan sosial kehinduan dengan memperhatikan kesatuan keluarga dan Nanak meninggal pada tahun 1538. Ikatan persaudaraan dengan kekeuatan kolektif tinggi di sebut Panth sedangkan Persaudaraan orang sikh di sebut Khalsa.
Arjun Mal, ia sebagai guru kelima dan era kepemimpinannya 1581-1606 M serta sangat berbeda dengan para pendahulunya. Ikatan keluarga tetap terjalin serta berlandaskan agama yang ditingkatkan ke sifat militer dan mulai meningkat ke urusan Politik Pemerintahan.
Hargobind, sebagai guru keenam ini memimpin dari periode 1606-1645 M. Dia mementingkan kekeuasaan keduniawian dan pendidikan secara keprajuritan di antara pengikutnya. Dia berhasil menghasilkan tenaga militer yang tangguh dan setia dari perpaduan gaya Arjun Mal yang disempurnakan. Hal tersebut membuat banyak prajurit sikh menjadi pasukan elit pemerintahan, mulai dari militer Moghul, Prajurit Inggris hingga tentara Indiasekarang ini.
Tegh Bahadur, sebagai guru ke sembilan pada masa pemerintahan Aurangzeb. Guru ini pernah menyampaikan kritikan agar Sultan harus memperhatikan musuh besar dari bangsa Inggris yang datang dari arah Barat. Aurangzeb pun merasa di hina, yang dikarenakan Tegh Bahadur menyebut dari arah barat, dan menuduh Tegh Bahadur telah mengintip harem Sultan yang letaknya di barat Istana. Lalu pemimpin Sikh yang disegani tersebut akhirnya mati karena mendapat hukuman mati yakni dengan di pancung.
Govind Singh, sebagai guru ke sepuluh (terakhir) memimpin dari 1675- 1708 M. Pembaharuan yang dilakukan; berupa pembaharuan peraturan kemiliteran, dasar-dasar kehidupan, dan undang-undang yang sampai sekarang diberlakukan di masyarkat sikh.
Di awal abad XVIII, ada tokoh baru yakni Ranjit Singh, ia juga cukup terkenal dengan sebutan maharaja dan pembebasan.
Kaum sikh di anggap sebagai musuh oleh Kesultanan Delhi, yang berakhibat pedagang-pedagang Islam yang akan melewati Lahore dan Amritzar di hadang kaum sikh. Pedagang-pedagang Islam yang akan menuju jalan sutra mengalihkan jalur mereka yakni mengambil rute agak keselatan dengan melewati daerah Gandhara. Dan pengaruhnya tersebut berkembang di tempat tersebut sebagai pusat kebudayaan, ekonomi, dan sosial.
Demikian artikel yang bisa saya publishkan kurang lebihnya mohon maaf, terimakasih sudah membaca.!!!
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER