Tumbuh Dan Berkembangnya Peradaban Yunani Kuno Hingga Kemundurannya

Bangsa Yunani memiliki peradaban tinggi, inilah yang kemudian dikembangkan oleh bangsa Barat. Peradaban Yunani meliputi kebudayaan Kreta, Polis, sistim kepercayaan dan hasil-hasil kebudayaan. Yunani dikelilingi oleh Laut Aegea dan Laut Lonea. Terdiri atas 2 bagian, yaitu daratan dan kepulauan. Yunani daratan terdiri atas beberapa pegunungan, daerahnya terpecah-pecah, pantainya berteluk-teluk dan ainya tenang. Karena itu, Yunani sangat cocok untuk pelabuhan. Sementara itu, Yunani Kepulauan berada di Laut Aegea, daerah ini terdiri dari pulau-pulau. Di antara pulau-pulau tersebut terdapat Pulau Kreta, yang merupakan awal perkembangan kebudayaan di Yunani dan Romawi.
Tumbuh Dan Berkembangnya Peradaban Yunani Kuno Hingga Kemundurannya

A.Peradaban Pulau Kreta (2600 SM- 1500 SM)
Sejarah Eropa Kuno berawal dari kehidupan masyarakat Pulau Kreta yang terletak di sebelah selatan Yunani dengan pusat pemerintahannya di Knossus. Letaknya sangat strategis, yakni ditengah-tengah jalur pelayaran antara Mesir, Yunani dan Mesopotamia. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Kreta untuk hidup dari sektor pelayaran dan perdagangan. Selain itu, Pulau Kreta menjadi jembatan budaya antara Asia, Afrika dan Eropa. Penduduknya berasal dari Asia Kecil. Pada 3000-1500 SM, mereka telah berkebudayaan tinggi yang dibangun akibat adanya kekuatan maritim. Mereka memiliki armada laut yang kuat untuk mempertahankan daerahnya. Rakyatnya hidup dari perdagangan di Laut Aegea dan Laut Tengah bagian timur. Kebudayaan Pulau Kreta disebut “Kebudayaan Minos”. Nama ini diambil dari nama Minos, yaitu “Raja pulau Kreta” yang berkedudukan di Kota Knosus.
Hasil kebudayaannya berupa arsitektur, seni patung dan kerajinan. Arsitektur ini didapat di istana besar di Knosus. Dinding-dindingnya diwarnai dengan lukisan berwarna dari cat air. Istana tersebut dibangun oleh Raja Minos pada 1600 SM. Di Knosus ditemukan juga tempat pemandian. Bangsa Yunani telah memiliki seni kerajinan keramik yang indah.
Sejarah Pulau Kreta juga dapat diketahui dari karya sastra berupa legenda dan mitologi karangan penyair Homerus yang berjudul Illiad dan Odyssesia. Arthur Evans dari Inggris yang pertama kali mengadakan penggalian 1879, menemukan bukti-bukti arkeologis mengenai kejayaan Pulau Kreta pada masa lalu. Kegiatan pelayaran dan perdagangan telah mendatangkan tingkat kemakmuran yang tinggi. Kota-kota pusat perdagangan seperti Knossus dan Phaestos telah tertata baik. Bangunan gedung umumnya dari bata serta ada bangunan yang bertingkat.
Di Knosus ditemukan reruntuhan istana yang berbentuk labirin (rumah siput). Bangunan ini di desain sedemikian rupa agar penjahat yang masuk mudah tersesat. Masyarakat Pulau Kreta juga mengenal seni lukis fresco, seni porselin/gerabah, seni pahat pada gading atau media yang lain dan seni kerajinan logam. Masyaraktnya juga telah mengenal bentuk tulisan yang disebut tulisan Minos. Minos berasal dari nama seorang raja besar di Pulau Kreta, bahkan kebudayaan Pulau Kreta disebut kebudayaan Minos. Kejayaan kebudayaan Kreta pada masa Raja Minos (periode Minoan). Saat itu Raja Minos menguasai Laut Aegea hingga Swedia. Ia mampu menyatukan daratan Eropa, Asia dan Afrika. Armada lautnya tangguh.
Abad ke-15 kerajaan di Pulau Kreta runtuh, diduga karena bencana alam letusan Gunung Thera yang abunya menghalangi aktivitas dan mematikan berbagai tumbuhan. Selain itu karena invasi bangsa pendatang. Pulau Kreta diserang oleh bangsa Mineke. Mereka meniru kebudayaan orang-orang Minos.
Pada 1000 SM, Pulau Kreta kedatangan bangsa pengembara dari suku Achaea, Ionia, Aeolia dan Doria. Suku Ionia kemudian bercampur dengan penduduk asli yang kemudian menurunkan bangsa Yunani yang kemudian berkembang setelah runtuhnya peradaban Pulau Kreta. Semula berada di Kota Mycena yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kreta.
Pada 1967, arkeolog Amerika berhasil menggali sebuah kota perdagangan di bawah lapisan abu gunung berapi di Pulau Santorini setebal 60 meter. Setelah diteliti, kota ini terkubur pada 1500 SM oleh ledakan gunung berapi.
Pada 1980, arkeolog Inggris berhasil menemukan sisa reruntuhan sebuah istana di Knossos, Pulau Kreta. Luasnya sekitar 2 hektar, dengan ratusan bangunan rumah di dalamnya, yang dihubungkan dengan banyak jalan dan lorong. Struktur bangunannya rumit. Peneliti menduga bahwa ini merupakan istana Kapak Ganda milik Raja Minos. Dinding-dinding di bagian dalam istana dipenuhi lukisan indah dengan corak cerah yang mencerminkan kemegahan. Penemuan logam dan keramik menandakan penduduk Kreta telah mengenal seni yang sangat maju. Para arkeolog berhasil menemukan tumpukan tulang manusia yang jumlahnya 200 potong lebih, merupakan tulang tengkorak anak yang berusia 10-15 tahun, yang masih meninggalkan bekas dibunuh dengan benda tajam. Setelah itu, para arkeolog menemukan biara pemujaan. Dalam temuan itu terbukti bahwa penduduk Kreta telah melakukan pemujaan dengan mengorbankan manusia hidup.

B.Tumbuh dan Berkembangnya Peradaban Yunani
Yunani adalah salah satu pusat peradaban tertua di Eropa. Letak-nya di ujung tenggara Benua Eropa dan beriklim laut tengah yang nyaman. Peradabannya lahir di lingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung karena tanahnya kering dengan banyak bentAng alam yang kuat berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang tinggi serta pantai yang curam dan terjal. Hujan sangat jarang.

1.Kehidupan Masyarakat
Tanah yang bergunung umumnya kurang subur. Di lereng pegunungan, masyarakat dapat menanam gandum serta anggur. Guna mencari daerah yang subur, para petani (colonus) meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni di Yunani, antara lain, Italia Selatan, Mesir, Palestina dan Asia Kecil (Turki sekarang). Dari kegiatan tersebut muncul istilah kolonialisme. Masyarakat Yunani juga mengembangkan pelayaran dan perdagangan.

2.Polis
Polis adalah sebuah kota yang terbentang sebagai pusat kota dengan daerah pedesaan di sekitarnya (negara kecil yang merdeka ). Gunung- gunung serta teluk-teluk di sana menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah- lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang sifatnya alami dan menjadi pemisah kesatuan unit politik. Bangsa Yunani merupakan campuran antara penduduk asli dan pendatang yang berasal dari padang rumput sekitar Laut Kaspia. Mereka tergolong ras Indo-Jerman yang di sebut bangsa Hellas yang gagah berani. Mereka bermigrasi sejak 2000 SM kemudian menetap di berbagai daerah. Suku bangsa Doria menetap di Jazirah Peloponesos dengan polis utamanya Sparta. Suku bangsa Ionia menetap di Jazirah Attica dengan polis utamanya Athena. Suku bangsa Aeolia menetap di Yunani Utara dengan polis utamanya Delphi. Hubungan antar polis di sana yaitu dalam perdagangan maupun pertukaran ide (gagasan ). Namun, mereka sulit bersatu karena antarpolis saling bersaing untuk memperebutkan puncak kekuasaan. Namun saat menghadapi ancaman bangsa lain, Polis Sparta dan Athena bersatu sehingga menang.

3.Serangan bangsa Persia
Adanya polis-polis menyebabkan bangsa Yunani bersaing memperebutkan hegemoni dan wilayah kekuasaan maka sering menyebabkan peperangan diantara mereka. Namun ketika bangsa Persia akan menginvasi daerah Yunani, maka polis-polis tersebut terutama Athena dan Sparta bersatu menghadapi Persia. Berikut periode Perang Persia- Yunani:

a.Perang Persia Yunani I (492 SM). Peperangan tidak terjadi karena armada tempur Persia dihancurkan badai dan mereka pulang kembali.
b.Perang Persia Yunani II (490 SM)  terjadi di Marathon, dan dimenangkan oleh Yunani.
c.Perang Persia Yunani III. Bangsa Persia datang kembali dan pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia dapat dipukul mundur, namun Raja Sparta terbunuh dalam peperangan itu.
Tahun 448 SM diadakan perdamaian antara Yunani dan Persia. Dengan menangnya Yunani, hal ini membuat kemajuan baginya di berbagai bidang.

4.Sistim Pemerintahan Yunani
Pada zaman kuno bangsa Yunani masih terpecah dalam beberapa polis. Kota-kota disana dikelilingi oleh tembok pertahanan. Hal ini merupakan tata pemerintahan gaya Sparta dan Athena. Tata pemerintahan di Sparta digariskan oleh Lycurgus (sekitar 900 SM) dan bersifat  aristokratis militer. Kaum bangsawan memegang peranan dalam pemerintahan. Sedangkan tata pemerintahan Athena digariskan oleh Solon (sekitar 600 SM) dan sifatnya oligarkis demokratis. Pemerintahan ditangan orang baik-baik, namun kekuasaan di tangan rakyat. Yunani memiliki pemerintahan yang desentralisasi
a.Polis Sparta
Konstitusi Sparta membagi masyarakat menjadi tiga golongan yaitu Citizens, Helot dan Peirokoi. Citizens adalah oran-orang Sparta yang jumlahnya 5-10% dari seluruh penduduk (penguasa dan tentara). Kaum Helot merupakan sebagian besar dari penduduk yang bekerja sebagai petani, buruh dan pelayan dari orang-orang Sparta. Periokoi adalah orang yang tinggal dipinggiran kota, hidup sebagai petani, pedagang dan bekerja di pertambangan. Mereka menyukai kebebasan pribadi.
b.Polis Athena
Warga Athena jauh berbeda dengan Sparta. Athena memberikan jaminan kepada warganya dan menghapuskan perbudakan. Warga difokuskan untuk kemajuan seni, teknologi dan filsafat. Athena merupakan polis yang menerapkan sistim demokrasi.

5.Kepercayaan
Kepercayaan bangsa Yunani Kuno adalah Politeisme. Dewa tertingi adalah Dewa Zeus (di yakini sebagai sumber kesusilaan, pelindung dan pencipta keadilan). Dewa-dewa lainnya yaitu Ares, Apollo, Pallas Athena, Aphrodite, Hermes, Posiedon dan Artemis. Menurut kepercayaan Yunani kuno, para dewa bersemayam di Bukit Olympus. Mereka memuja dewa bukan karena takut, namun mereka menggambarkan dewa-dewa yang disembahnya bertubuh dan berperilaku seperti manusia. Bahkan orang Athena menyatakan diri mereka sebagai keturunan Ion, yaitu anak keturunan Dewa Apollo.

6.Karya Sastra
Karya Sastra yang terkenal adalah buku cerita kepahlawanan, yaitu Illiad dan Odyssey karya Homerus (abad ke 8 SM).

7.Seni Bangunan dan Seni Pahat
Awalnya seni patung atau pahat Yunani menghasilkan patung seperti patung bangsa Mesir, kemudian dikembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya naturalis . patung dibuat dari marmer dan perunggu. Pemahat yang terkenal bernama Phidias, sedang arsitek bangunan bernama Ikhtinus. Seni pahat menghasilkan berbagai patung para dewa maupun para tokoh yang terkenal.

8.Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Polis Athena melahirkan banyak ahli pikir yang mewariskan pengetahuannya bagi umat manusia. Tepatlah ungkapan Socrates yang menyatakan “Bila anda ingin menemukan orang kuat pergilah ke Sparta, tetapi bila anda ingin menjumpai orang pintar dan bijak, datanglah ke Athena.

C.Masa Akhir Kejayaan Yunani
Berikut peristiwa yang menandai masa akhir Kejayaan Yunani
1.Perang Peloponesos 431-404 SM
Persaingan antar polis semakin menghebat dengan ditandai terjadinya Perang Peloponesos karena Polis Athena yang memimpin persekutuan polis-polis di Jazirah Attica (disebut Liga Delos) memiliki pengaruh yang terlalu kuat baik bidang politik maupun ekonomi Yunani. Akibatnya, banyak polis yang khawatir menjadi sasaran ekspansi dan dikuasai Athena. Keadaan ini menyebabkan Sparta sebagai pemimpin Liga Peloponesos bangkit memimpin polis-polis

2.Yunani jatuh ke tangan Alexander Agung dari Makedonia
Perang Peloponesos mengakibatkan Yunani terpecah-pecah dan semakin lemah. Dengan mudah pada 338 SM Raja Philipus dari Makedonia dpat menaklukkan Yunani. Philipus terbunuh dan digantikan oleh putranya yang bernama Alexander Agung yang memerintah 336-323 SM. Alexander Agung menjadi raja pada usia 20 tahun. Ia adalah murid Arisrtoteles. Cita-citanya adalah menguasai kerajaan dunia pada waktu itu yang meliputi Eropa (Yunani), Afrika (Mesir) dan Asia (Mesopotamia dan Persia) (Wahjudi, 2012: 2-25).

Buku Referensi: Djaja, Wahjudi. 2012. Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Ombak.

Jangan Lupa Share........Thanks Visit My Blog Readyygo.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel