Latar Belakang Timbulnya Krisis Teluk I
Latar Belakang Timbulnya Krisis Teluk I
Pertikaian antara Irak & Iran bukanlah soal baru. Sejak lama kedua negara bertetangga itu saling bermusuhan karena berbagai hal.
- Pertama, antara bangsa Arab maupun Bangsa Parsi tidak bisa menerima keunggulan atau dominasi yang lain.
- Kedua, masalah minoritas etnis. Pada zaman Syah Iran mendukung perjuangan otonomi suku Kurdi di Irak, sedangkan Irak mendukung minoritas Arab di Iran yang memperjuangkan kebebasan yang lebih besar atau bahkan pemisahan.
- Ketiga, perbedaan orientasi politik luar negeri. Sampai beberapa waktu lalu Irak adalah pro-Uni Soviet, sedangkan Iran Pro-Barat. Akhirnya juga harus disebutkan sengketa wilayah, yakni Irak mengklaim kembali beberapa daerah Arab yang direbut & dikuasai oleh Iran.
Ketegangan antara Irak dengan Iran sempat mereda berkat Perjanjian Algiers pada tahun 1975. Berdasarkan perjanjian Algiers, bahwa Iran akan menghentikan dukungannya pada pemberontakan suku Kurdi & perbatasan Shatt al-Arab digeser dari tepi Timur ke tengah perairan. Irak sebenarnya kurang senang dengan penetapan perbatasan itu, namun karena tidak bisa menolaknya sebab pada saat itu Iran merupakan kekuatan dominan di kawasan & Irak menghadapi pemberontakan suku Kurdi yang didukung oleh Teheran.
Dalam perkembangannya, sengketa antara Irak & Iran muncul kembali setelah Khomeini berkuasa. Untuk sebagian besar hal tersebut adalah akibat dari sikap rezim baru di Iran yang sejak permulaan berambisi & juga berusaha mengekspor revolusi Islamnya ke negara-negara lain & Irak menjadi sasaran yang pertama karena di Irak minoritas Sunni menguasai & menindas mayoritas Syiah & minoritas Kurdi yang secara etnik & linguistik dekat dengan bangsa Parsi. Selain itu Ayatullah Khomeini tidak lupa bahwa rezim di Baghdad pada tahun 1978 pernah mengusirnya dari Irak karena Khomeini berkampanye melawan pemerintah Shah. Sehubungan dengan itu, pemimpin-pemimpin Iran menghasut umat Syiah & suku Kurdi di Irak untuk memberontak & merebut kekuasaan serta membentuk suatu republik Islam menurut pola Republik Islam Iran. Sebagai tanggapan, Baghdad menghasut minoritas Kurdi di Iran, mendukung minoritas Arab di Provinsi Khuzestan memperjuangkan otonomi & membantu sejumlah Jenderal Iran & pengikut-pengikut Bakhtiar di pengasingan menyusun kekuatan untuk menumbangkan kekuasaan Khomeini.
Persoalan pokok dalam perang antara Irak dengan Iran atau Krisis Teluk I adalah maksud Irak & Iran dalam peperangan ini. Seperti diterangkan oleh Menteri Pertahanan Irak, Adnan Khairallah, bahwa Irak memulai peperangan untuk mencapai 3 tuntutan pokok yang tidak bisa dicapainya dengan cara lain.
- Pertama, Irak menuntut kedaulatan atau seluruh Shatt al-Arab. Menurut perjanjian Algiers tahun 1975 perbatasan ditetapkan di tengah perairan & navigasi akan diatur bersama.
- Kedua, ketiga pulau kecil di Selat Hormuz yang diduduki Iran sejak tahun 1971 harus dikembalikan kepada kedaulatan Arab.
- Ketiga, Iran harus melindungi hak-hak minoritas Arab di Provinsi Khuzestan yang oleh pihak Arab disebut Arabistan karena mayoritas penduduknya adalah Arab. Krisis Teluk I juga dimaksudkan untuk meruntuhkan rezim Khomeini.
Demikianlah ulasan mengenai “Latar Belakang Timbulnya Krisis Teluk I”, yang pada kesempatan ini dapat dibahas dengan lancar. Semoga ulasan tersebut bermanfaat bagi para pengunjung & pembaca. Cukup sekian & sampai jumpa!
Sudah di Revisi
*Rajinlah belajar demi Bangsa & Negara, serta jagalah kesehatanmu!
*Semoga anda sukses!
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Latar Belakang Timbulnya Krisis Teluk I"
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog ReadyyGo :
1. Kalimat atau Kata-kata Tidak Mengandung Unsur (SARA).
2. Berkomentar Sesuai dengan Artikel Postingan.
3. Dilarang Keras Promosi Apapun Bentuk & Jenisnya.
4. Link Aktif atau Mati, Tidak Dipublikasikan & Dianggap SPAM.
5. Ingat Semua Komentar Dimoderasi.
6. Anda dapat request artikel lewat kolom komentar ini.
Terimakasih Atas Pengertiannya.