Proses berlangsungnya Pergolakan di Libanon
Proses berlangsungnya Pergolakan di Libanon
Perang Saudara di Libanon pada tahun 1975 berawal dari terjadinya usaha pembunuhan terhadap pemimpin Partai Phalangis (Maronito, Pierre Gamayel pada tanggal 13 April 1975, yang dilakukan oleh para gerilyawan Palestina. Pihak Phalangis segera membalas dengan melakukan pembantaian terhadap sekelompok orang Palestina yang sedang berada di sebuah bus. Peristiwa itu dengan cepat berubah menjadi suatu perang besar antara golongan Kristen & golongan Islam yang didukung oleh gerilyawan Palestina.
Pemerintah Sulayman Franjieh (Presiden Libanon 1970-1976) tidak mampu melerai pihak-pihak yang berperang. Pada bulan Januari 1976 sebuah delegasi dari Suriah mencoba mengadakan perundingan dengan berbagai kelompok yang terlibat dalam peperangan. Tetapi mereka menemui kegagalan, sebab rencana perdamaian yang diajukan ditolak oleh pihak-pihak yang berperang. Pertengahan 1976, yakni ketika pasukan Islam & Palestina berada di ambang kemenangan, pasukan Suriah memasuki Libanon untuk membantu golongan Kristen.
Pemerintah Elias Sarkis (Presiden Libanon 1976-1982) juga tidak mampu mengatasi perang saudara di Libanon. Setelah mencoba untuk membangun kembali angkatan bersenjata Libanon yang terpecah dengan jalan melepaskan AB dari kepentingan pihak-pihak yang bertikai. Tetapi usaha Sarkis tidak banyak membawa hasil. Situasi Libanon pada periode Sarkis bahkan semakin tidak menentu. Pertempuran yang semula terjadi antara golongan Islam atau Palestina melawan golongan Kristen berkembang menjadi pertempuran antar kelompok, baik sesama Islam, sesama Kristen, Islam lawan Palestina, maupun sesama Palestina sendiri. Pada tahun 1979 semakin meningkatnya pertempuran tidak hanya melumpuhkan pemerintahan pusat di Beirut, namun juga telah menghancurkan infrastuktur perekonomian Libanon. Di Kalangan rakyat tumbuh rasa pesimisme yang kuat akibat kehancuran ekonomi. Tidak sedikit orang-orang kaya di Libanon meninggalkan negerinya.
Awal 1980-an ditandai oleh bermunculannya milisi-milisi bersenjata baru yang sebagian besar berafiliasi dengan negara-negara lain. sebagian besar dari mereka merupakan pecahan dari kelompok-kelompok yang sudah ada. Diantaranya adalah Hizbullah (Syiah), Partai Nasional Liberal (Maronit), Tahud (Sunni), Murabitun (Sunni), Tentara Pembebasan Palestina, Gerakan Nasional (Nasseris), & Jihad Islam (Syiah), Hizbullah, Tauhid, & Jihad Islam mempunyai hubungan erat dengan Iran. Tentara Pembebasan Palestina (PLO) & Gerakan Nasional mendapat dukungan dari Suriah, sedangkan Partai Nasional Liberal (NLP) merupakan sekutu Israel. Munculnya milisi-milisi itu juga menandakan semakin tajamnya fragmentasi baik di pihak Islam, Kristen, maupun Palestina. Kepentingan yang melatarbelakangi konflik Libanon, yang semula terpolarisasi antara pihak yang anti & pro status quo telah mengalami pergeseran. Sekarang setiap milisi atau kelompok memiliki latar belakang kepentingan masing-masing dalam konflik Libanon. NLP & SLA (Tentara Libanon Selatan) menghendaki sebuah negara Libanon yang bersekutu dengan Israel. Sebagian kelompok seperti Phalangis, Murabitun, Amal (Syiah), & Partai Sosialis Progresif (Druze) masih tetap menginginkan kemerdekaan penuh Libanon.
Sejak tahun 1982 terjadi beberapa peristiwa penting yang sedikit mengubah peta politik Libanon. Pada bulan Juli 1982 pasukan Israel melancarkan ofensif ke Libanon Selatan. Dengan bantuan milisi SLA, mereka berhasil mengusir sebagian besar gerilayawan Palestina yang tergabung dalam Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dari wilayah Libanon. Pada tanggal 14 September 1982, Presiden Libanon Basyir Gemayel (pengganti Elias Sarkis) dibunuh oleh kawan-kawan politiknya yang juga berasal dari golongan Maronit.
Demikianlah ulasan mengenai ”Proses Berlangsungnya Pergolakan di Libanon”, yang pada kesempatan ini bisa dibahas dengan lancar. Semoga ulasan di atas bermanfaat bagi para pengunjung & pembaca. Cukup sekian & sampai jumpa!
Sudah di Revisi
*Rajinlah belajar demi Bangsa & Negara, serta jagalah kesehatanmu!
*Semoga anda sukses!
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Proses berlangsungnya Pergolakan di Libanon"
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog ReadyyGo :
1. Kalimat atau Kata-kata Tidak Mengandung Unsur (SARA).
2. Berkomentar Sesuai dengan Artikel Postingan.
3. Dilarang Keras Promosi Apapun Bentuk & Jenisnya.
4. Link Aktif atau Mati, Tidak Dipublikasikan & Dianggap SPAM.
5. Ingat Semua Komentar Dimoderasi.
6. Anda dapat request artikel lewat kolom komentar ini.
Terimakasih Atas Pengertiannya.