Gejala Atmosfer dan Hidrosfer
Gejala Atmosfer & Hidrosfer
Bumi satu-satunya planet dalam tata surya yang dihuni makhluk hidup. Hal itu karena dalam planet bumi ada unsur-unsur yang dibutuhkan semua makhluk hidup untuk bisa bertahan hidup. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam proses berlangsungnya kehidupan itu adalah adanya lapisan atmosfer & hidrosfer, yang bermanfaat bagi kehidupan. Untuk lebih jelasnya mari kita simak ulasan berikut;
A. Atmosfer Bumi
1. Sifat Atmosfer
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani, yakni ‘atmos’ yang berarti udara & ‘sphaira’ yang berarti lapisan. Oleh sebab itulah, sampai saat ini atmosfer diartikan sebagai lapisan udara yang menyelimuti bumi.
Berikut ini, beberapa sifat dari atmosfer;
- Tidak berbau, tidak berwarna, & tidak bisa dirasakan kecuali bentuk angin.
- Mempunyai berat sehingga memiliki tekanan
- Dinamis & elastis/bisa mengembang/mengerut
- Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
2. Struktur Lapisan Atmosfer
Perlu diketahui bahwa atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan & berikut ini lapisan-lapisan tersebut;
a. Troposfer
Merupakan lapisan paling bawah dengan ketinggian rata-rata 12 km & dilapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca & iklim.
b. Stratosfer
Berada pada ketinggian 11-49 km dari permukaan laut. Pada ketinggian sekitar 35 km ada lapisan ozon yang menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet.
c. Mesosfer
Merupakan lapisan yang letaknya di atas lapisan stratosfer & mesosfer mempunyai ketinggian 49 -82 km, yang suhu bagian atasnya bisa mencapai -90ºC.
d. Termosfer/Ionosfer
Mempunyai ketinggian 82-800 km dengan temperatur sangat tinggi. Pada lapisan tersebut ada lapisan ion yang mampu memantulkan gelombang radio.
e. Eksosfer/Disspasisfer
Lapisan ini ada pada ketinggian 800-1000 km & merupakan lapisan terluar dari atmosfer. Gas-gas yang ada pada lapisan tersebut sangat sedikit.
3. Manfaat Atmosfer bagi Kehidupan
a. Menjaga suhu di bumi supaya tetap hangat
b. Menyediakan berbagai macam zat yang dibutuhkan makhluk hidup
c. Sebagai pemantul gelombang radio
d. Melindungi bumi dari benturan benda langit
e. Sumber tenaga yang murah (angin)
f. Melindungi makhluk hidup dari rasiasi sinar ultraviolet.
B. Cuaca & iklim
1. Pengertian cuaca & iklim
Cuaca adalah keadaan rata-rata udara pada daerah tertentu dalam kurun waktu relatif singkat, sedangkan iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada suatu daerah yang luas dalam waktu relatif lama (30 tahun). Ilmu yang memperlajari cuaca itu disebut meteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi.
2. Unsur-unsur cuaca & Iklim
Unsur-unsur cuaca & iklim antara lain sebagai berikut;
a. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas/dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara/derajat panas disebut thermometer.
b. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan tempetatur di muka bumi. Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan udara sama disebut isobar.
c. Angin
Angin adalah pergerakan udara dari daerah bertekanan maksimum (tinggi) ke daerah bertekanan minimum (rendah). Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer.
d. Kelembapan Udara
Kelembapan udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Kelembapan udara bisa diukur dengan suatu alat yang disebut higrometer. Kelembapan udara bisa dibagi menjadi 2, yakni kelembapan udara nisbi & kelembapan udara mutlak.
- Kelembapan udara nisbi (relatif) adalah perbandingan jumlah uap air dalam udara dengan jumlah uap air maksimum yang bisa dikandung udara dalam temperatur yang sama & dinyatakan dengan persen (%).
- Kelembapan udara mutlak (absolut) adalah banyaknya uap air yang ada dalam setiap satu meter kubik air.
e. Curah Hujan
Curah hujan adalah banyaknya air hujan/kristal es yang jatuh ke permukaan bumi. Alat yang bisa dipakai untuk mengukur curah hujan disebut ombrometer.
Proses terjadinya hujan bisa dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut;
1) Hujan Frontal
Hujan frontal yakni hujan yang terjadi karena pertemuan massa udara panas & dingin yang berangkat naik disertai angin yang berputar. Hujan frontal terjadi di daerah lintang sedang, yakni adanya udara yang bergerak dari kutub & bertemu dengan udara dari daerah subtropis.
2) Hujan Orografis
Hujan Orogafis yakni hujan yang terjadi karena adanya udara yang mengandung uap air naik ke pegunungan.
3) Hujan Zenithal
Hujan zenithal yakni hujan yang terjadi di daerah equator pada siang hari karena pemanasan yang tinggi terhadap muka bumi.
3. Jenis-jenis Iklim di Muka Bumi
a. Berdasarkan letak matahari/garis lintangnya
Penggolongan iklim matahari;
- Iklim tropis terletak antara 23½ÂºLU-23½ÂºLS. Ciri iklim ini adalah suhu udara selalu tinggi & curah hujan pun tinggi.
- Iklim subtropis terletak antara 23½ÂºLU-40½ÂºLU & LS.
- Iklim sedang terletak antara 40ºLU-66½ÂºLU & LS.
- Iklim dingin terletak antara 66½ÂºLU-90½ÂºLU & LS
b. Iklim fisis
Penggolongan iklim berdasarkan keadaan fisis/lingkungan alam di sekitarnya disebut iklim fisis. Jenis iklim fisis antara lain iklim laut, iklim darat, iklim muson, iklim daratan tinggi, iklim pengunungan, & iklim gurun.
c. Iklim Yunghuhn
Yunghuhn membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat & tanaman budi daya yang bisa tumbuh.
C. Proses Terjadinya Angin & Macam-macam Angin
1. Proses terjadi angin
Terjadinya angin itu disebabkan adanya perbedaan tekanan udara/perbedaan suhu udara pada suatu daerah/wilayah. Hal tersebut berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi.
2. Macam-macam angin
a. Angin musim/angin muson
Angin musim adalah angin periodik yang setiap setengah tahun berubah arah, angin musim di Indonesia terdiri atas angin musim barat & angin musim timur.
b. Angin laut & angin darat
- Angin laut, terjadi pada siang hari, daratan menyerap energi panas lebih cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas dari pada di laut. Oleh sebab itu udara panas di daratan akan naik & digantikan udara dingin dari lautan. Jadi angin laut adalah angin yang bertiup dari laut menuju darat.
- Angin Darat, terjadi pada malam hari, energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin). Sedangkan dilautan energi panas sedang dalam proses pelepasan ke udara & menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak untuk menggantikan udara yang naik di laut, sehingga terjadilah aliran udara dari darat ke laut. Jadi angin darat adalah angin yang bertiup dari darat menuju laut.
- Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah yang terjadi pada malam hari di saat lembah melepaskan energi panas & puncak gunung yang telah mendingin akan mengalirkan udara ke lembah.
- Angin lembah adalah angin yang bertiup dari daerah lembah ke puncak gunung yang terjadi pada siang hari. Pada siang hari, tekanan udara di daerah lembah lebih besar dari pada di puncak, sehingga terjadi gerakan udara dari lembah ke puncak gunung.
d. Angin fohn/angin jatuh
Angin fohn adalah angin yang jatuh, kering & panas. Angin itu terjadi karena udara yang mengandung uap air terhalang pegunungan/gunung yang tinggi sehingga angin naik. Angin fohn di Indonesia, antara lain sebagai berikut;
- Angin Wambrau di pulau Biak, Papua
- Angin Brubu di gunung Lompo Batang Makassar
- Angin Gending di Probolinggo & Pasuruhan
- Angin Bohorok di pengunungan Bukit Sumatera Utara
- Angin Kumbang di Cirebon & Tegal.
D. Hidrosfer
Hidrosfer adalah tubuh air/lapisan air yang menyelimuti bumi, baik yang berbentuk, salju, cair, maupun es & ilmu yang mengkaji perairan disebut hidrologi.
1. Siklus Hidrologi
Air selalu mengalami sirkulasi dari proses penguapan, hujan & pengaliran. Siklus tersebut terjadi karena pengaruh sinar matahari.
Siklus hidrologi bisa dibedakan menjadi 3 macam;
- Siklus pendek adalah air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air membentuk awan & kemudian terjadi hujan yang jatuh kembali ke laut.
- Siklus sedang adalah air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin, membentuk awan di atas dataran, hujan jatuh di dataran menjadi air darat & kemudian kembali ke laut.
- Siklus panjang adalah air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin, membentuk awan di atas daratan sampai ke pegunungan yang tinggi, jatuh sebagai salju terbentuk gletser, mengalir ke sungai & kemudian kembali ke laut.
2. Air Permukaan & Air Tanah serta Pemanfaatannya
Dalam siklus hidrologi, air berasal dari laut, sebelum kembali ke laut setelah terjadi presipitasi/jatuh sebagai hujan, ada yang meresap ke dalam lapisan tanah, serta ada jug yang mengalir/berada di permukaan tanah, seperti di sungai, danau, rawa, & lain sebagainya. Air yang meresap ke dalam tanah sampai zona jenuh air disebut air tanah, & untuk air yang tidak meresap disebut air permukaan.
a. Air permukaan
1) Sungai adalah aliran air tawar yang mengalir secara alamiah melewati suatu lembah menuju laut ataupun danau.
2) Pola aliran sungai
Beberapa sungai bisa menyusun pola aliran sungai tertentu. Pola aliran sungai tersebut dipengaruhi oleh struktur geologi/batuan yang dilewatinya.
Berikut beberapa pola aliran sungai;
- Pola aliran anular
- Pola aliran rektangular/berbentuk sudut siku-siku
- Pola aliran trellis/menyirip daun
- Pola aliran dendritik/bercabang-cabang tidak teratur
- Pola aliran radial/menjari
3) Danau
Danau adalah bagian permukaan bumi yang berupa cekungan/lembah yang luas & digenangi air, serta terletak di tengah-tengah daratan. Sumber air danau berasal dari air hujan, sungai/mata air. Sedangkan keluarnya air danau perembesan, penguapan & aliran.
4) Rawa
Rawa adalah bagian permukaan bumi berupa daratan rendah yang selalu tergenang air
b. Air Tanah
Air tanah adalah air yang ada di bawah permukaan tanah yang dibatasi oleh satu/dua lapisan tanah/ batuan yang kedap air. Air tanah tersebut ada pada lapisan tanah yang disebut akifer.
Berdasarkan letaknya, air tanah bisa kelompokkan sebagai berikut;
- Air tanah dangkal, yakni air tanah yang berada di lapisan kedap air & dekat permukaan bumi. Misal; air sumur.
- Air tanah dalam, yakni air tanah yang terletak di lapisan yang mengandung air di antara dua lapisan kedap air. Misal air artetis.
3. Perairan Laut (Air Asin)
Perairan laut adalah hamparan air yang sangat luas & seolah-olah tidak ada batasnya. Air laut memiliki kandungan garam yang tinggi. Ilmu yang mempelajari mengenai air laut disebut oseanografi.
a. Klasifikasi Perairan Laut
1) berdasarkan letaknya yakni laut tepi, latu pertengahan, laut pedalaman, laut, kaspia & laut hitam.
- laut tepi, adalah laut yang berada di tepi benua. Misal; Laut Tiongkok Selatan.
- laut pertengahan, adalah laut yang berada di tengah-tengah benua, seperti halnya Laut Tengah.
- laut pedalaman, adalah laut yang berada di tengah-tengah benua & dikelilingi daratan, seperti halnya Laut Kaspia & Laut Hitam.
- laut kaspia & laut hitam
- zona litoral/wilayah laut pasang surut, adalah wilayah laut yang terletak di antara garis air pasang & garis air surut. Di wilayah ini terdapat berbagai macam ikan & binatang laut lainnya.
- zona neritis/wilayah laut dangkal, adalah wilayah laut yang terletak di antara garis air surut sampai kedalaman 200 meter. Dalam zona ini sinar matahari dapat tembus sampai dasar laut sehingga kaya dengan berbagai jenis ikan & hewan laut lainnya.
- zona batial/wilayah laut dalam, adalah wilayah laut yang terletak pada kedalaman 200-2500 meter & sinar matahari sudah tidak dapat mencapai kedasar laut.
- zona abisal/wilayah laut sangat dalam, adalah wilayah yang berada pada kedalaman lebih dari 2500 meter. Di wilayah ini, tekanan air sangatlah tinggi, & temperaturnya sangat rendah. Tumbuh-tumbuhan sudah tidak ada.
- Teluk, adalah bagian laut yang menjorok ke dataran.
- Selat, adalah laut yang relatif sempit & berada di antara 2 pulau.
- Laut, adalah perairan yang berada di antara pulau-pulau yang relatif lebih luas dibandingkan selat.
- Samudera, adalah laut yang sangat luas & berada di antara benua-benua.
4) Perairan laut berdasarkan proses terjadinya yakni laut, transgresi, laut regresi, & laut ingresi.
- Laut transgresi, adalah laut yang terjadi karena terdapat genangan air laut terhadap daratan dalam waktu berakhirnya zaman es.
- Laut regresi, adalah laut yang menyempit & terjadi pada zaman es, karena penurunan permukaan air laut sebagai akibat adanya penurunan.
- Laut ingresi, adalah laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerakan menurun.
4. Gerakan air laut
Gerakan air laut bisa berupa pasang surut, gelombang & arus.
a. Pasang surut air laut
Dalam 1 hari selama 24 jam permukaan air laut mengalami perubahan yang disebut pasang surut air laut. Hal itu karena faktor posisi bulan & posisi matahari.
b. Gelombang air laut
Gelombang air laut adalah gerakan air naik turun/secara vertikal. Air laut yang bergerak tidak mengalami perpindahan tempat secara horizontal, namun bergerak secara naik turun. Gelombang mempunyai dimensi seperti panjang, kecepatan, tinggi, frekuensi, periode & arah datangnya gelombang.
c. Arus laut
Arus laut adalah gerakan massa air secara teratur dari suatu tempat ke tempat lain. Sebagian besar air laut bergerak dengan arah horizontal & sebagian kecil yang pergerakannya vertikal.
Demikianlah pembahasan mengenai Gejala Atmosfer & Hidrosfer, semoga bermanfaat, untuk para pembaca sekalian. Cukup sekian & sampai jumpa!!!
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Gejala Atmosfer dan Hidrosfer"
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog ReadyyGo :
1. Kalimat atau Kata-kata Tidak Mengandung Unsur (SARA).
2. Berkomentar Sesuai dengan Artikel Postingan.
3. Dilarang Keras Promosi Apapun Bentuk & Jenisnya.
4. Link Aktif atau Mati, Tidak Dipublikasikan & Dianggap SPAM.
5. Ingat Semua Komentar Dimoderasi.
6. Anda dapat request artikel lewat kolom komentar ini.
Terimakasih Atas Pengertiannya.