Hubungan Antarindividu dan Pembentukan Kelompok

Dalam kehidupan masyarakat, individu yang satu dengan yang lainnya akan saling berhubungan atau berinteraksi. Terutama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sangat mustahil jika individu itu tidak melakukan interaksi dengan individu lainnya. Tanpa adanya interaksi sangat mustahil akan terbentuknya keluarga, kelompok sosial, hingga masyarakat. Karena itulah interaksi sosial sangat penting dalam kehidupan manusia.
Hubungan Antarindividu dan Pembentukan Kelompok
Source: Pihak Ketiga
Interaksi sosial merupakan konsep dasar yang penting dalam mempelajari sosiologi. Interaksi sosial merupakan hubungan & pengaruh timbal balik antarindividu, antara individu & kelompok, & antarkelompok.

Interaksi sosial itu akan menciptakan hubungan sosial di dalam masyarakat sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhannya, menyosialisasikan nilai-nilai sosial & norma sosial budayanya.

Interaksi & kontak sosial antarindividu atau antarkelompok sosial didasari oleh adanya kepentingan yang sama, yakni guna memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama. Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, sebab melalui komunikasi orang bisa mengadakan ikatan & pengaruh psikologi secara timbal balik.

Faktor-faktor yang menjadi dasar terbentuknya kelompok sosial antara lain sebagai berikut (dalam Soekanto; 2012).

a. Faktor Keturunan
Keturunan yang sama merupakan tali persaudaraan & persatuan kelompok sosial yang sangat erat. Lebih-lebih jika mereka berada di daerah atau di negeri lain, identitas kelompok sosialnya akan semakin tampak. Solidaritas kelompok sosialnya seakan semakin bertambah kokoh. Kesetiakawanan sosialnya pun akan bertambah besar. Sebagai contoh kelompok-kelompok etnis yang berada di kota-kota besar negara Indonesia, seperti kelompok etnis keturunan Arab & Tionghoa di negara Indonesia.

b. Faktor Daerah Asal
Faktor daerah asal erat sekali hubungannya dengan para perantau, yang berada di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, & Medan. Kelompok perantau ini banyak memiliki identitas kesukubangsaan, seperti budaya yang sama, bahasa yang sama, adat istiadat yang sama, & rasa senasip sepenanggungan yang sama.
Mula-mula mereka membentuk kelompok yang kecil seperti kelompok arisan, kelompok pedagang, dll. Kemudian ditambah dengan faktor primordial & etnosentris, akhirnya mereka membentuk kelompok sosial yang nyata.

c. Faktor Geografis
Faktor geografis atau lingkungan alam, terutama yang areanya relatif terbatas, menyebabkan terjadinya kontak & komunikasi sosial yang sama di antara anggota-anggota masyarakatnya. Kontak komunikasi sosial terutama dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup di bidang ekonomi. Oleh karena itu, muncullah kelompok nelayan di daerah pantai, kelompok petani di daerah pedalaman, kelompok peternakan di daerah savana, dll.

d. Faktor Kepentingan
Faktor kepentingan, terutama terbentuk di lingkungan maju seperti pada masyarakat kota & masyarakat industri. Perkembangan IPTEK yang semakin pesat mendorong munculnya kelompok-kelompok sosial yang lebih sistematis & terorganisasi. Kepentingan-kepentingan ini tidak terbatas di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang-bidang kehidupan lainnya, seperti halnya di bidang kesehatan, kesenian, hukum, olahraga, & pariwisata.

e. Faktor Keagamaan
Emosi keagamaan & sistem keyakinan merupakan faktor perekat terbentuknya faktor sosial di kalangan umat beragama tertentu. Faktor ini tidak hanya mengikat kelompok-kelompok sosial di wilayah tertentu, tetapi sudah merambah lintas negara, bahkan lintas dunia. Di negara Indonesia, sebagai negara yang religius, kelompok sosial keagamaan tumbuh subur. Masing-masing umat beragama membentuk kelompok sosialnya tanpa terjadi singgungan atau gesekan yang serius.

f. Faktor Ideologi Kenegaraan
Di negara demokrasi seperti cita-cita bangsa Indonesia sekarang ini, ideologi kenegaraan dilakukan melalui partai-partai politik. Partai politik merupakan salah satu bentuk kelompok sosial sebagai sarana warga negara menyalurkan aspirasi ideologi kenegaraannya. Setiap reformasi berlangsung menjelang akhrir abad dua puluh para elit politik banyak yang membentuk partai politik.
Demikian artikel mengenai hubungan antarindividu & pembentukan kelompok. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Referensi;
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafirindo Persada.

0 Response to "Hubungan Antarindividu dan Pembentukan Kelompok"

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog ReadyyGo :
1. Kalimat atau Kata-kata Tidak Mengandung Unsur (SARA).
2. Berkomentar Sesuai dengan Artikel Postingan.
3. Dilarang Keras Promosi Apapun Bentuk & Jenisnya.
4. Link Aktif atau Mati, Tidak Dipublikasikan & Dianggap SPAM.
5. Ingat Semua Komentar Dimoderasi.
6. Anda dapat request artikel lewat kolom komentar ini.

Terimakasih Atas Pengertiannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel