Sejarah Politik Luar Negeri Indonesia
Sebelumnya sebaik kita perlu tahu apa itu, “Definisi Politik luar Negeri”. Definisi Politik Luar Negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
@@@
Politik luar negeri Indonesia bebas aktif yang dikemukakan oleh Drs. Muh.Hatta sama sekali bukan retorika kosong mengenai kemandirian & kemerdekaan, akan tetapi dilandasi pemikiran rasional & bahkan kesadaran penuh akan prinsip-prinsip realisme dalam menghadapi dinamika politik internasional dalam konteks & ruang waktu yang spesifik. Bahkan dalam pidato tahun 1948 tersebut, Hatta dengan tegas menyatakan, percaya akan diri sendiri & berjuang atas kesanggupan kita sendiri tidak berarti bahwa kita tidak akan mengambil keuntungan dari pada pergolakan politik internasional.
@@@
Pelajaran terpenting yang bisa kita ambil dari para founding fathers kita adalah bahwa politik Internasional tidak bisa dihadapi dengan sentimen belaka. Namun, dengan realitas & logika yang rasional. Sebagai contoh yang paling sering disebut adalah pilihan yang diambil Uni Sovyet pada tahun 1935 ketika ia harus menghadapi kelompok fasis pimpinan Hitler. Para pemimpin Uni Sovyet menyerukan kader & sekutunya di seluruh dunia untuk meminimalisir permusuhan dengan kelompok kapitalis & mengusulkan dibentuknya front bersama melawan Fasisme. Kemudian pada tahun 1939, Uni Sovyet mengadakan kerja sama non-agresi dengan musuhnya sendiri,yaitu Jerman. Dengan hal itu, Sovyet terbebaskan untuk beberapa waktu lamanya dari ancaman penaklukan. Contoh inilah yang dikemukakan Muh Hatta untuk menggambarkan betapa politik internasional sedapat mungkin dijauhkan dari prinsip sentimental & didekatkan pada prinsip realisme.
@@@
Dalam sejarah pembangunan Negara RI banyak orang yang berjasa mendukung pelaksanaan pembangunan Negara. Salah satu tokoh yaitu yang memiliki pengaruh besar adalah Bapak presiden Negara Republik Indonesia yang kedua , Bapak Suharto, beliau merupakan seorang yang amat berpengaruh dalam sejarah pembangunan Negara RI. Sebab dalam masa pemerintahan beliaulah Indonesia mengalami banyak kejadian penting yang berperan membentuk pondasi negara hingga menjadi seperti sekarang. Dalam politik luar negeri & diplomasi Republik Indonesia, beliau memiliki peran besar sebagai penentu sikap yang diambil Negara dalam menghadapi dunia Internasional.
@@@
Kemerdekaan yang telah diperoleh tidak serta merta menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat. Namun upaya Indonesia untuk mencari pengakuan internasional tampaknya tidak didukung oleh perkembangan politik internasional yang tengah terjadi saat itu. Perang Dunia II telah menjadikan situasi persaingan tajam antara blok barat & timur. Namun pemimpin Indonesia saat itu menunjukkan sikap & orientasi politik luar negerinya yang independen. Indonesia berpendapat bahwa timbulnya blok-blok raksasa di dunia ini dengan persekutuan-persekutuan militernya tidak akan menciptakan perdamaian, malah sebaiknya akan merupakan benih-benih ancaman terhadap perdamaian.
Demikian ulasan yang bisa sampaikan!!!! terimakasih sudah membaca,
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER