Melanesoid
Ras yang terdapat di Kepulauan
Indonesia adalah ras Melanesoid. Mereka tersebar di lautan Pasifik di
pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur
Irian dan benua
Australia. Di Kepulauan
Indonesia mereka tinggal di Papua. Bersama dengan Papua-Nugini dan
Bismarck, Solomon, New Caledonia dan Fiji, mereka tergolong rumpun Melanesoid.
Menurut Daldjoeni suku bangsa
Melanesoid sekitar 70%
menetap di Papua,
sedangkan 30% lagi
tinggal di beberapa kepulauan di sekitar Papua dan
Papua-Nugini.Pada mulanya kedatangan
Bangsa Melanesoid di
Papua berawal saat zaman es
terakhir, yaitu tahun 70.000 SM. Pada saat itu Kepulauan Indonesia belum
berpenghuni. Ketika suhu turun hingga mencapai kedinginan maksimal, air laut
menjadi beku. Permukaan laut menjadi lebih rendah 100 m dibandingkan permukaan
saat ini. Pada saat itulah muncul pulau-pulau baru. Adanya pulau-pulau itu memudahkan
mahkluk hidup berpindah dari Asia menuju kawasan Oseania.
Bangsa Melanesoid melakukan
perpindahan ke timur hingga ke Papua, selanjutnya ke
Benua Australia, yang
sebelumnya merupakan satu
kepulauan yang terhubungan
dengan Papua. Bangsa Melanesoid saat itu hingga mencapai 100 ribu jiwa
meliputi wilayah Papua dan Australia. Peradaban bangsa Melanesoid dikenal dengan paleotikum.Pada saat masa es
berakhir dan air laut mulai naik lagi pada tahun 5000
S.M, kepulauan Papua
dan Benua Australia
terpisah seperti yang dapat kita
lihat saat ini. Pada saat itu jumlah penduduk mencapai 0,25 juta dan pada tahun
500 S.M. mencapai 0,5 jiwa. Asal mula bangsa Melanesia, yaitu Proto Melanesia
merupakan penduduk pribumi di
Jawa. Mereka adalah
manusia Wajak yang tersebar ke
timur dan menduduki
Papua, sebelum zaman
es berakhir dan sebelum kenaikan
permukaan laut yang terjadi pada saat
itu.
Di Papua
manusia Wajak hidup
berkelompok-kelompok kecil di
sepanjang muara-muara sungai.
Mereka hidup dengan
menangkap ikan di
sungai dan meramu
tumbuh-tumbuhan serta akar-akaran, serta berburu di hutan belukar.
Tempat tinggal mereka berupa
perkampungan-perkampungan
yang terbuat dari
bahan-bahan yang ringan.
Rumah-rumah itu sebenarnya
hanya berupa kemah
atau tadah angin,
yang sering didirikan
menempel pada dinding gua yang besar. Kemah-kemah dan tadah
angin itu hanya digunakan sebagai tempat untuk tidur dan berlindung, sedangkan aktifitas
lainnya dilakukan di luar rumah.Bangsa Proto Melanesoid terus terdesak oleh
bangsa Melayu.
Mereka yang belum sempat mencapai kepulauan Papua melakukan percampuran dengan
ras baru itu.
Percampuran bangsa Melayu
dengan Melanesoid menghasilkan
keturunan Melanesoid-Melayu, saat ini mereka
merupakan penduduk Nusa
Tenggara Timur dan Maluku.
Referensi;Bernard H.M. Vlekke, Nusantara: Sejarah Indonesia
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER