Pengertian Biofer, Lapisan, Dan Faktor - Faktornya

1. Pengertian Biosfer
Pengertian biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup yang meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer, di mana ketiganya saling berinteraksi membentuk suatu tempat ditemukannya kehidupan di bumi. Atau biosfer adalah bagian dari Bumi dan atmosfernya di mana organisme dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya. Dengan kata lain, hanya di biosferlah sistem kehidupan dapat ditemukan.
Jenjang Kehidupan.jpg
Jenjang Kehidupan.jpg


Secara lebih terperinci, jenjang kehidupan atau tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut.
1). Individu
Individu merupakan organisme tunggal yang termasuk dalam spesies tertentu. Contoh, seekor ayam, seekor kucing, sebatang pohon pisang, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Untuk mempertahankan hidupnya, satu jenis organisme dihadapkan pada masalah-masalah yang cukup rumit. Seperti untuk mempertahankan diri dari musuh atau untuk mendapatkan makanan.

2). Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berkumpul dan hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Contoh, populasi ayam di desa Jati Makmur pada tahun 2000 berjumlah 5.555 ekor. Ukuran populasi dapat berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi
tersebut disebut dinamika populasi.

3). Komunitas
Komunitas adalah suatu kumpulan dari berbagai populasi pada suatu kawasan tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki komponen yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua
komponen saling berinteraksi dengan pola yang beraneka macam.

4). Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu kumpulan dari komunitas yang berbeda yang memiliki ciri khas yang berbeda dan memiliki hubungan yang saling memengaruhi. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).

5). Biom
Beberapa ekosistem yang terdapat pada suatu wilayah geografis dengan iklim dan kondisi yang sama disebut biom. Semua biom di Bumi dengan berbagai macam dan ragamnya membentuk tingkatan tertinggi pendukung kehidupan yang disebut biosfer.

2. Lapisan Biosfer
Lapisan biosfer adalah lapisan paling dinamis, karena objeknya yang berupa makhluk hidup, di mana makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan.


B.Persebaran flora Dan Fauna Di Muka Bumi

Faktor-faktor  yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi, yaitu;

1. Pengaruh Kondisi Geologi terhadap Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
Keanekaragaman flora fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua” yang disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930).

Kurang lebih 265 juta tahun yang lalu, bumi hanya terdiri atas satu benua besar yang disebut ”Pangaea” dan satu samudra besar ”panthalassa”, karena adanya tenaga endogen benua besar itu terpecah membentuk Benua Eurasia di bagian utara (Amerika Utara, Eropa, Asia bagian utara, dan Asia bagian tengah) dan Gondwana di bagian selatan (Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, dan Antartika). Adanya pergeseran benua yang terus berlangsung akibat tenaga endogen, kurang lebih 20 – 50 juta tahun yang lalu Afrika dan Asia selatan bergabung dengan Eurasia, sedang Australia memisahkan diri dengan Antartika. Proses pemisahan benua-benua tersebut menyebabkan terpisah pula flora dan fauna saat itu.

Keanekaragaman dan persebaran flora dan fauna bumi selanjutnya juga dipengaruhi oleh adanya periode glasiasi (periode pencairan es) dan periode interglasial (periode kering yang panjang) yang menyebabkan banyak jenis flora dan fauna berevolusi dan suksesi akibat adanya perubahan musim tersebut.

2. Pengaruh Faktor Iklim terhadap Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
Flora tertentu hanya dapat hidup di daerah dengan iklim tertentu. Tanaman seperti teh, apel, dan kina hanya dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim sejuk. Iklim seperti itu dapat mendukung pertumbuhan flora tersebut. Itulah sebabnya, mengapa flora tersebut tidak ditemui di dataran rendah yang beriklim panas. Sebaliknya, pohon kurma hanya bisa tumbuh dengan baik di daerah yang panas. Iklim panas mendukung kehidupan pohon kurma. Itulah sebabnya, pohon kurma hanya tumbuh di daerah beriklim panas. Demikian halnya dengan fauna. Beruang kutub hanya ditemui di Kutub Utara yang dingin. Udara kutub yang dingin mendukung kehidupan beruang kutub. Beruang kutub membutuhkan salju dan makanan yang hanya tersedia di daerah dingin. Sebaliknya, unta hanya dapat ditemui di daerah beriklim panas. Unta tidak dapat hidup di daerah dingin seperti tempat hidup beruang kutub.
Jadi, jelaslah bahwa di satu pihak iklim mendukung kehidupan flora dan fauna tertentu, tetapi di lain pihak merintangi flora dan fauna tertentu untuk hidup serta berkembang. Inilah yang menyebabkan flora dan fauna mengalami persebaran di permukaan Bumi.


Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh langsung terhadap persebaran flora.  Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan fauna berbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragaman flora dan fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun. Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya. Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut.


3. Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap Persebaran Flora dan Fauna
Gunung merupakan salah satu daerah yang secara mikro bisa kita amati adanya keterkaitan antara ketinggian tempat dengan jenis flora dan fauna. Di gunung semakin ke atas maka suhu udaranya akan semakin turun.

Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi habitat beberapa tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan iklim sebagai berikut.
a. Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).
Suhu wilayah ini antara 23,3 ºC – 22 ºC, tanaman yang cocok ditanam di wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan.

b. Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 22 ºC – 17,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini adalah kapas, kopi, coklat, kina, teh, dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.

c.Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 17,1 ºC – 11,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini antara lain sayuran, kopi, teh, dan aneka jenis hutan tanaman industri.

d. Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)
Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek, contoh: edelweis.

4. Pengaruh Faktor Biotik terhadap Persebaran Flora dan Fauna misalnya;
Burung sebagian besar memakan biji-bijian yang dihasilkan oleh tanaman. Anda dapat memperhatikan di lingkungan tempat tinggal, perhatikan tanaman yang banyak didatangi burung saat tanaman tersebut berbuah. Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah matang, lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh burung lalu keluar bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata
tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama kotoran tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman baru.

5. Pengaruh Faktor Makanan Terhadap Persebaran Flora dan Fauna
Makanan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi persebaran hewan tertentu. Keberadaan makanan yang tersedia pada suatu daerah akan menjamin kelangsungan dan perkembangan hewan tersebut. Itulah sebabnya, koala dan panda tidak dapat hidup di daerah lain.

6. Pengaruh Persekutuan Hidup Terhadap Persebaran Flora dan Fauna

Beberapa jenis binatang dan tumbuhan membentuk sebuah persekutuan yang tidak dapat dipisahkan. Hampir semua macam pepohonan di hutan telah membentuk perpasangan dengan cendawan tanah tertentu. Cendawan yang tumbuh di dalam maupun di luar akar pohon membantu penyerapan unsur hara oleh tanaman. Jika dipindahkan ke daerah lain yang tidak terdapat cendawan tersebut, pohon itu tidak dapat tumbuh dengan baik.


Hal yang sama juga terjadi pada tumbuhan Aconitum di Amerika Utara. Tumbuhan ini sangat tergantung oleh tawon tertentu yang ada di daerah itu untuk penyerbukan silang. Akibatnya, tumbuhan ini persebarannya hanya sejauh pengembaraan tawon itu. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel