Penulisan Laporan Penelitian
Selamat datang di blog Readyygo yang selalu membagikan berbagai artikel yang membantu dalam proses belajar setiap manusia, kali ini Readyygo akan menjelaskan terkait penulisan laporan penelitian yang mudah-mudahan dapat membantu permasalahan yang anda alami. Maka jangan beranjak dari blog ini, dan simaklah ulasan dibawah ini sampai selesai.
A. PENGANTAR
Penelitian merupakan suatu kegiatan yang sistematis yang
dilaksanakan guna menguji pengetahuan lama ataupun menambah pengetahuan baru.
Hasil penelitian harus dapat dikomunikasikan, diketahui, dan dinilai oleh
masyarakat yang berkepentingan. Dengan demikian, kegiatan penelitian belum
dapat dikatakan selesai sebelum laporan penelitian disusun. Penulisan laporan penelitian merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rangkaian kegiatan penelitian itu
sendiri.
B. TEKNIK PENULISAN LAPORAN
PENELITIAN
Laporan penelitian berfungsi
sebagai mediator agar hasil penelitian dapat diterima oleh mereka yang
berkepentingan dengan hasil sebuah penelitian, maka laporan penelitian harus
dibuat secara jelas dan komunikatif. Dengan demikian, dalam penulisan laporan
hasil penelitian terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan, yaitu:
(1) siapakah pihak yang akan
membaca laporan penelitian tersebut, apakah untuk kalangan ilmuwan, untuk
kalangan masyarakat awam, atau untuk kalangan birokrat,
(2) laporan harus disusun
secara sistematis sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditempuh dalam proses
penelitian sehingga para pembaca akan mudah mengerti dan memahami laporan
penelitian tersebut, dan
(3) laporan penelitian harus
jelas dan meyakinkan mengingat keberadaannya merupakan unsur terpenting bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Laporan penelitian dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, antara lain dapat berupa:
1. Laporan yang ditulis
secara rinci untuk badan-badan atau instansi tertentu,
2. Laporan penelitian untuk
keperluan ujian seperti paper, skripsi, tesis, dan disertasi,
3. Laporan penelitian yang
berupa karya tulis ilmiah populer yang berupa artikel-artikel untuk media
cetak, dan
4. Laporan penelitian yang
ditulis untuk suatu jurnal ilmu pengetahuan.
C. SISTEMATIKA PENULISAN
LAPORAN PENELITIAN
Sebelum menyusun laporan
penelitian secara lengkap, terlebih dahulu peneliti perlu menyusun format atau
sistematika secara benar. Ada beberapa format atau sistematika penelitian yang
digunakan dalam penyusunan laporan penelitian. Dalam hal ini Burroghs
menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan format
penelitian, yaitu: (1) pembaca dapat memahami secara mudah apa yang telah
dilakukan oleh peneliti, termasuk di dalamnya tujuan dan hasil penelitian, dan
(2) laporan penelitian harus mencantumkan langkah dan metode secara jelas
sehingga pembaca dapat mengulangi proses penelitian apabila pembaca menghendaki.
Format / Sistematika laporan penelitian yang lazim dipergunakan adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Penemuan-Penemuan
Sebelumnya
B. Teori yang Mendasari
C. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Pemilihan Populasi,
Sampel, dan Teknik Sampling
C. Teknik Pengumpulan Data
BAB IV PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil
Penelitian
B. Analisis Data Penelitian
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN.
Sebelum laporan penelitian
tersebut dijilid, terlebih dahulu peneliti harus melengkapinya dengan membuat
halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan
lain sebagainya.
Dalam bab pertama, yakni
pendahuluan, peneliti memaparkan beberapa hal yang melatarbelakangi kegiatan penelitian
tersebut, yakni terkait dengan pentingnya mengangkat suatu masalah untuk
diteliti. Setelah itu peneliti juga perlu menuliskan rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian dan kegunaan atau manfaat penelitian. Dengan
demikian pembaca akan dapat mehamami arti penting dari penelitian tersebut.
Dalam bab kedua, yakni
tinjauan kepustakaan, sedapat mungkin peneliti mengungkapkan beberapa penemuan
yang telah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya. Berdasarkan atas
penemuan-penemuan sebelumnya itulah peneliti memilih permasalahan yang belum
terangkat atau permasalahan yang belum terpecahkan. Langkah selanjutnya
peneliti harus memaparkan beberapa teori yang melandasi kegiatan penelitian
yang dilaksanakan. Penting juga peneliti menyusun kerangka pemikiran sehingga pembaca
akan memahami pola pikir yang dikembangkan oleh peneliti. Setelah itu peneliti
memaparkan hipotesis yang merupakan dugaan-dugaan sementara sebelum dibuktikan
melalui kegiatan penelitian.
Dalam bab tiga, yakni
metodologi penelitian, peneliti harus menjelaskan metode penelitian yang
digunakan dan sekaligus menjelaskan subjek penelitian yang meliputi populasi
dan sampel penelitian. Teknik sampling yang dipergunakan juga harus dijelaskan
seperlunya sehingga pembaca akan memperoleh keyakinan berkaitan dengan
validitas data yang dijadikan landasan dalam proses analisis nanti. Teknik
pengumpulan data yang dipergunakan juga harus dijelaskan di dalam bab tiga
tersebut.
Dalam bab empat, yaitu
pembahasan, peneliti terlebih dahulu memaparkan deskripsi tentang hasil-hasil
penelitian. Kemudian dalam bab ini peneliti juga memaparkan proses dan
sekaligus hasil analisis. Pembahasan merupakan hal terpenting yang perlu
dipaparkan dalam bab empat tersebut. Di sinilah para pembaca akan dapat menilai
sejauh mana peneliti mengembangkan wawasannya dalam sebuah penelitian.
Bab kelima, yakni penutup,
berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dapat dikatakan sebagai inti
dari proses penelitian yang telah dilaksanakan. Selanjutnya peneliti
menyampaikan saran-saran atau rekomendasi terhadap beberapa instansi yang
dipandang memiliki kaitan dengan hasil penelitian yang dilaksanakan.
Selanjutnya peneliti perlu mencantumkan beberapa buku yang telah dikaji selama
proses penelitian berlangsung. Jika ada beberapa hal yang dipandang perlu untuk
dilampirkan, peneliti dapat menyisipkannya setelah daftar kepustakaan disusun.
Ringkasan
Materi
Hasil penelitian harus dapat
dikomunikasikan, diketahui, dan dinilai oleh masyarakat yang berkepentingan.
Dengan demikian, kegiatan penelitian belum dapat dikatakan selesai sebelum
laporan penelitian disusun.
Laporan penelitian berfungsi
sebagai mediator agar hasil penelitian dapat diterima oleh mereka yang
berkepentingan dengan hasil sebuah penelitian, maka laporan penelitian harus dibuat
secara jelas dan komunikatif. Dengan demikian, dalam penulisan laporan hasil
penelitian terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan, yaitu: (1) siapakah
pihak yang akan membaca laporan penelitian tersebut, apakah untuk kalangan
ilmuwan, untuk kalangan masyarakat awam, atau untuk kalangan birokrat, (2) laporan
harus disusun secara sistematis sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
ditempuh dalam proses penelitian sehingga para pembaca akan mudah mengerti dan
memahami laporan penelitian tersebut, dan (3) laporan penelitian harus jelas
dan meyakinkan mengingat keberadaannya merupakan unsur terpenting bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ada beberapa format atau
sistematika penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian. Dalam
hal ini Burroghs menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penentuan format penelitian, yaitu: (1) pembaca dapat memahami secara mudah apa
yang telah dilakukan oleh peneliti, termasuk di dalamnya tujuan dan hasil
penelitian, dan (2) laporan penelitian harus mencantumkan langkah dan metode
secara jelas sehingga pembaca dapat mengulangi proses penelitian apabila
pembaca menghendaki.
[R.G]
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER