Pembedaan Tentang Motives, Needs, Drives
Pembedaan Tentang Motives, Needs, Drives
Pengertian umum tentang motivasi adalah keadaan atau kondisi-kondisi yang memberi dorongan untuk mencapai tujuan tertentu. Para psikolog telah menggunakan banyak istilah yang berkaitan dengan “The motivational state”, misalnya Motives, Needs, Drives, Wants, Interests, Desires. Meskipun istilah-istilah itu kadang-kadan dipakai secara “Interchangable”, namun untuk menjelaskan pengertian, istilah-istilah itu bisa dibedakan.
a. Definisi tentang Needs
“Motivated state” timbul karena suatu perubahan di dalam diri seseorang. “Needs” menerangkan kecenderungan yang relatif permanen di dalam diri seseorang yang termotivasi dengan cara-cara tertentu, dan bisa diketahui dari tingkah lakunya untuk mencapai tujuan. Kebutuhan (needs) itu timbul atau diaktifkan baik oleh perubahan-perubahan internal maupun kejadian-kejadian stimulus di dalam sekitar.
b. Bukti Eksperimental Tentang Timbulnya Kebutuhan
suatu eksperimen dilakuan oleh Obsiankina dengan menugaskan para mahasiswanya melaksanakan bermacam-macam tugas yang menarik, namun tidak ada kepentingan pribadi bagi para mahasiswa itu. Ketika seorang mahasiswa menjadi tertarik kepada tugas itu, kemudian diinterupsi dan diminta mengerjakan tugas lain yang baru. Jadi, izinkan melengkapi tugas kedua, dan kemudian dibebaskan beberapa saat setelah melengkapi tugas itu. Hasil eksperimen ini ada 2;
Kita dapat beranggapan,bahwa kebutuhan-kebutuhan khusus tertentu adalah menjadi dasar motivasi. Eksperimentasi menunjukkan, bahwa karena pengaruh proses internal yang disebut motivasi, maka tingkah laku individu menjadi aktif sehingga tercapai tujuannya.
c. Definisi Tentang Drive
Drive ialah suatu kondisi neurofisiologis yang timbul, yakni perubahan di dalam struktur neorofisiologis seseorang yang menjadi dasar organik bagi perubahan tenaga yang disebut “motivasi”. Perubahan-perubahan neurofisiologis yang mendasari motivasi itu nyata di dalam beberapa kebutuhan, misalnya kebutuhan lapar dan kebutuhan haus. Kebutuhan-kebutuhan semacam ini bersifat fisiologis, dan perubahan-perubahan dalam struktur fisiologis individu menyebabkan adanya kondisi-kondisi yang menimbulkan kebutuhan. Bagaimanapun memang ada kebutuhan-kebutuhan yang dasar fisiologisnya tidak diketahui. Masalahnya sulit mengetahui perubahan-perubahan sistem neurofisiologis yang mengakibatkan timbulnya kebutuhan status misal. Sedangkan dalam uraian lengkap tentang tingkah laku kita harus mengetahui akibat-akibat perubahan neurofisiologis terhadap motivasi tingkah laku. Dengan demikian kita harus puas denga mengasumikan, bahwa timbulnya kebutuhan disertai oleh perubahan struktur neurofisiologis tanpa kemampuan kita menjelaskan tentang apakah perubahan-perubahan tersebut, dan tanpa kemampuan untuk memanipulasikannya dengan cara tertentu.
d. Needs dan Motives
Kita akan menggunakan istilah motives untuk menjelaskan pola-pola tingkah laku mencapai tujuan. Seorang anak yang menandingi teman bermainnya adalah tujuan yang dicapai dengan perbuatan itu. Ia menandingi temannya, barangkali untuk menunjukkan bahwa ia adalah lebih besar dan lebih kuat, atau mungkin menghilangkan rasa permusuhan.
Dari motives kita menyimpulkan adanya needs. Kita menggunakan banyak contoh “motivated behavior” untuk menentukan needs. Motives menimbulkan needs. Ketika seseorang memperoleh motivasi tertentu, ia berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Motive ialah suatu wujud dari pada “motivated behavior”, suatu wujud tingkah laku mencapai tujuan. Dari persamaan di antara motives kita menyimpulkan needs, atau kecenderungan tetap untuk termotivasi dengan cara tertentu.
e. Rangkuman
Dari apa yang telah diuraikan di atas dapat dirangkum seperti berikut;
f. Implikasi Motivasi dalam Belajar
Guna berperanan untuk menetapkan kebutuhan dan motives murid-murid berdasarkan tingkah laku mereka yang tampak. Masalah bagi guru ialah bagaimana menggunakan motives dan needs murid-murid untuk mendorong mereka bekerja mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha mencapai tujuan itu, perubahan tingkah laku diharapkan terjadi. Karena itu, tugas guru ialah memotivasi murid untuk belajar demi tercapainya tujuan yang diharapkan serta di dalam proses memperoleh tingkah laku yang diinginkan.
Guru-guru sering menggunakan incentives untuk memotivasi murid-murid agar berusaha mencapai tujuan yang diinginkan. Incentives, apa pun wujudnya akan berguna hanya apabila incentives itu mewakili tujuan yang akan dicapai yang kiranya memenuhi kebutuhan psikologis murid-murid. Konsekuensinya, guru harus kreatif dan imajinasinya di dalam menggunakan incentives untuk memotivasi murid agar berusaha mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
Demikianlah ulasan mengenai “Pembedaan Tentang Motives, Needs, Drives”, yang pada kesempatan kali ini bisa dibahas dengan lancar. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan untuk kurang lebihnya mohon maaf. Terima kasih dan teruslah berkunjung di ReadyyGo.
*Rajinlah belajar demi Bangsa dan Negara, serta jagalah kesehatanmu!
*Semoga anda sukses!
Pengertian umum tentang motivasi adalah keadaan atau kondisi-kondisi yang memberi dorongan untuk mencapai tujuan tertentu. Para psikolog telah menggunakan banyak istilah yang berkaitan dengan “The motivational state”, misalnya Motives, Needs, Drives, Wants, Interests, Desires. Meskipun istilah-istilah itu kadang-kadan dipakai secara “Interchangable”, namun untuk menjelaskan pengertian, istilah-istilah itu bisa dibedakan.
a. Definisi tentang Needs
“Motivated state” timbul karena suatu perubahan di dalam diri seseorang. “Needs” menerangkan kecenderungan yang relatif permanen di dalam diri seseorang yang termotivasi dengan cara-cara tertentu, dan bisa diketahui dari tingkah lakunya untuk mencapai tujuan. Kebutuhan (needs) itu timbul atau diaktifkan baik oleh perubahan-perubahan internal maupun kejadian-kejadian stimulus di dalam sekitar.
b. Bukti Eksperimental Tentang Timbulnya Kebutuhan
suatu eksperimen dilakuan oleh Obsiankina dengan menugaskan para mahasiswanya melaksanakan bermacam-macam tugas yang menarik, namun tidak ada kepentingan pribadi bagi para mahasiswa itu. Ketika seorang mahasiswa menjadi tertarik kepada tugas itu, kemudian diinterupsi dan diminta mengerjakan tugas lain yang baru. Jadi, izinkan melengkapi tugas kedua, dan kemudian dibebaskan beberapa saat setelah melengkapi tugas itu. Hasil eksperimen ini ada 2;
- Para mahasiswa menolak interupsi awal dan melaksanakan tugas kedua hanya karena bujukan
- Tanpa bujukan dari eksperimenter, para mahasiswa sering kembali mengerjakan tugas pertama yang diinterupsi, 79 % dari tugas-tugas yang diinterupsi dikerjakan lagi secara spontan oleh para mahasiswa itu. Menurut data, kita bisa menyimpulkan adanya ketegangan yang berkurang hanya karena penyelesaian tugas.
Kita dapat beranggapan,bahwa kebutuhan-kebutuhan khusus tertentu adalah menjadi dasar motivasi. Eksperimentasi menunjukkan, bahwa karena pengaruh proses internal yang disebut motivasi, maka tingkah laku individu menjadi aktif sehingga tercapai tujuannya.
c. Definisi Tentang Drive
Drive ialah suatu kondisi neurofisiologis yang timbul, yakni perubahan di dalam struktur neorofisiologis seseorang yang menjadi dasar organik bagi perubahan tenaga yang disebut “motivasi”. Perubahan-perubahan neurofisiologis yang mendasari motivasi itu nyata di dalam beberapa kebutuhan, misalnya kebutuhan lapar dan kebutuhan haus. Kebutuhan-kebutuhan semacam ini bersifat fisiologis, dan perubahan-perubahan dalam struktur fisiologis individu menyebabkan adanya kondisi-kondisi yang menimbulkan kebutuhan. Bagaimanapun memang ada kebutuhan-kebutuhan yang dasar fisiologisnya tidak diketahui. Masalahnya sulit mengetahui perubahan-perubahan sistem neurofisiologis yang mengakibatkan timbulnya kebutuhan status misal. Sedangkan dalam uraian lengkap tentang tingkah laku kita harus mengetahui akibat-akibat perubahan neurofisiologis terhadap motivasi tingkah laku. Dengan demikian kita harus puas denga mengasumikan, bahwa timbulnya kebutuhan disertai oleh perubahan struktur neurofisiologis tanpa kemampuan kita menjelaskan tentang apakah perubahan-perubahan tersebut, dan tanpa kemampuan untuk memanipulasikannya dengan cara tertentu.
d. Needs dan Motives
Kita akan menggunakan istilah motives untuk menjelaskan pola-pola tingkah laku mencapai tujuan. Seorang anak yang menandingi teman bermainnya adalah tujuan yang dicapai dengan perbuatan itu. Ia menandingi temannya, barangkali untuk menunjukkan bahwa ia adalah lebih besar dan lebih kuat, atau mungkin menghilangkan rasa permusuhan.
Dari motives kita menyimpulkan adanya needs. Kita menggunakan banyak contoh “motivated behavior” untuk menentukan needs. Motives menimbulkan needs. Ketika seseorang memperoleh motivasi tertentu, ia berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Motive ialah suatu wujud dari pada “motivated behavior”, suatu wujud tingkah laku mencapai tujuan. Dari persamaan di antara motives kita menyimpulkan needs, atau kecenderungan tetap untuk termotivasi dengan cara tertentu.
e. Rangkuman
Dari apa yang telah diuraikan di atas dapat dirangkum seperti berikut;
- Motivasi ialah suatu proses yang tersimpul, salah satu proses yang bertalian dengan a mediating variabel. Motivasi ini tidak dapat diamati secara langsung, namun tersimpul dari tingkah laku yang tampak. Kita menggunakan konsep motivasi untuk menerangkan tenaga yang mendasari perubahan dalam tingkah laku.
- Kita mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan. Karena tingkah laku manusia itu mencapai tujuan, kita bisa menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkah laku mencapai tujuan, telah terjadi di dalam diri seseorang.
- Jika tujuan tercapai; maka “the state of motivation” berkurang. Orang yang berusaha mencapai tujuan menurut asumsi bahwa tujuan itu, jika tercapai akan memberikan kepuasan baginya, dan perkiraannya barang kali meleset.
- Akibat penting terjadi bilamana tujuan telah tercapai dan mengurangi “motivational state” seseorang, tingkah laku yang telah berhasil dalam mencapai tujuan, cenderung diperkuat (reinforced) Tingkah laku serupa terjadi lagi, jika seseorang berusaha mencapai tujuan untuk memenuhi “motivational state”-nya.
- Kita telah membedakan antara motivasi, dan needs. Motives adalah wujud khusus dari proses motivasi, sedangkan needs adalah keadaan yang menimbulkan motivasi. Needs merupakan potensialitas tetap yang dimotivasi dengan cara tertentu. Timbulnya kebutuhan dalam diri seseorang adalah menunjukkan bahwa orang itu termotivasi dengan cara tertentu.
- Kebutuhan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun rangsang-rangsang dari alam sekitar. Beberapa kebutuhan timbul berdasarkan kondisi-kondisi fisiologis, misalnya kebutuhan lapar. Apa pula kebutuhan yang timbul karena pengaruh lingkungan.
f. Implikasi Motivasi dalam Belajar
Guna berperanan untuk menetapkan kebutuhan dan motives murid-murid berdasarkan tingkah laku mereka yang tampak. Masalah bagi guru ialah bagaimana menggunakan motives dan needs murid-murid untuk mendorong mereka bekerja mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha mencapai tujuan itu, perubahan tingkah laku diharapkan terjadi. Karena itu, tugas guru ialah memotivasi murid untuk belajar demi tercapainya tujuan yang diharapkan serta di dalam proses memperoleh tingkah laku yang diinginkan.
Guru-guru sering menggunakan incentives untuk memotivasi murid-murid agar berusaha mencapai tujuan yang diinginkan. Incentives, apa pun wujudnya akan berguna hanya apabila incentives itu mewakili tujuan yang akan dicapai yang kiranya memenuhi kebutuhan psikologis murid-murid. Konsekuensinya, guru harus kreatif dan imajinasinya di dalam menggunakan incentives untuk memotivasi murid agar berusaha mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
Demikianlah ulasan mengenai “Pembedaan Tentang Motives, Needs, Drives”, yang pada kesempatan kali ini bisa dibahas dengan lancar. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan untuk kurang lebihnya mohon maaf. Terima kasih dan teruslah berkunjung di ReadyyGo.
*Rajinlah belajar demi Bangsa dan Negara, serta jagalah kesehatanmu!
*Semoga anda sukses!
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Pembedaan Tentang Motives, Needs, Drives"
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog ReadyyGo :
1. Kalimat atau Kata-kata Tidak Mengandung Unsur (SARA).
2. Berkomentar Sesuai dengan Artikel Postingan.
3. Dilarang Keras Promosi Apapun Bentuk & Jenisnya.
4. Link Aktif atau Mati, Tidak Dipublikasikan & Dianggap SPAM.
5. Ingat Semua Komentar Dimoderasi.
6. Anda dapat request artikel lewat kolom komentar ini.
Terimakasih Atas Pengertiannya.