Masyarakat Eropa Pra-Revolusi Industri
Kali
ini saya akan menjelaskan kehidupan masyarakat pra-revolusi industri khususnya
di Eropa dengan singkat agar mudah di pahami untuk para pembaca. Baiklah
langsung saja!!!,Selamat membaca;
Sumber Gambar; Google.com |
Tata kehidupan feodalisme mulai muncul di Eropa sejak terhentinya lalu lintas perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur. Karena perdagangan di Laut Tengah dikuasai ole pedagang - pedagang Islam, maka bagi para pedagang non-Islam untuk melakukan aktivitasnya menjadi terhambat. Keadaan ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam kehidupan masyarakat Eropa, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Sistem kehidupan feodal dan gerejani berkembang dengan pesat, sehingga dapat menguasai seluruh sektor kehidupan masyarakat Eropa.
Namun akibat Perang Salib (1096-1291) kontak antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) mulai hidup kembali. Keadaan ini bertambah ramai dengan munculnya kota-kota dagang, seperti Genoa, Florence, Venesia, dan Iain-lain yang menjadi pusat-pusat perdagangan di daerah Eropa bagian selatan.
Perkembangan kota-kota dagang itu, juga diikuti dengan munculnya usaha-usaha industri secara kecil-kecilan dalam bentuk industri rumahan (home industry). Sekitar tahun 1200, home industry semakin cepat berkembang dan bahkan mereka membentuk kelompok-kelompok dalam bentuk gilda.
Pada sekitar tahun 1350 di Eropa mulai berkembang perserikatan kota-kota dagang yang disebut dengan hansa. Tujuan hansa adalah untuk secara bersama-sama melindungi usaha dan perdagangan serta memiliki armada laut atau pasukan sendiri untuk menjaga keamanan dalam perdagangan.
Sementara itu dalam Abad Pertengahan, Inggris masih merupakan negara agraris.
Seluruh kehidupan masyarakat Inggris masih merupakan negara kaum bangsawan dan tuan-tuan tanah. Tanah-tanah itu diperuntukkan sebagai tempat pemeliharaan ternak domba yang menghasilkan bahan baku wol sebagai komoditi ekspor. Bahan baku wol itu sebagian besar diekspor ke Vlanderen dan Italia Utara. Sejak abad ke-14, Inggris di bawah perlindungan Raja Edward III mulai membangun industri-industri laken (sejenis kain wol). Perkembangan kehidupan masyarakat dan majunya ilmu pengetahuan Eropa, membawa pengaruh dan mendorong munculnya revolusi industri di Inggris.
Namun akibat Perang Salib (1096-1291) kontak antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) mulai hidup kembali. Keadaan ini bertambah ramai dengan munculnya kota-kota dagang, seperti Genoa, Florence, Venesia, dan Iain-lain yang menjadi pusat-pusat perdagangan di daerah Eropa bagian selatan.
Perkembangan kota-kota dagang itu, juga diikuti dengan munculnya usaha-usaha industri secara kecil-kecilan dalam bentuk industri rumahan (home industry). Sekitar tahun 1200, home industry semakin cepat berkembang dan bahkan mereka membentuk kelompok-kelompok dalam bentuk gilda.
Pada sekitar tahun 1350 di Eropa mulai berkembang perserikatan kota-kota dagang yang disebut dengan hansa. Tujuan hansa adalah untuk secara bersama-sama melindungi usaha dan perdagangan serta memiliki armada laut atau pasukan sendiri untuk menjaga keamanan dalam perdagangan.
Sementara itu dalam Abad Pertengahan, Inggris masih merupakan negara agraris.
Seluruh kehidupan masyarakat Inggris masih merupakan negara kaum bangsawan dan tuan-tuan tanah. Tanah-tanah itu diperuntukkan sebagai tempat pemeliharaan ternak domba yang menghasilkan bahan baku wol sebagai komoditi ekspor. Bahan baku wol itu sebagian besar diekspor ke Vlanderen dan Italia Utara. Sejak abad ke-14, Inggris di bawah perlindungan Raja Edward III mulai membangun industri-industri laken (sejenis kain wol). Perkembangan kehidupan masyarakat dan majunya ilmu pengetahuan Eropa, membawa pengaruh dan mendorong munculnya revolusi industri di Inggris.
Semoga
ulasan singkat diatas dapat menambah pengetahuan untuk kita semua!!!
Terimakasih
sudah membaca.
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER