Pertentangan Pemuda dengan Sukarno-Hatta Mengenai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Setelah tersebar berita kekalahan Jepang atas Sekutu pada tanggal 9 Agustus 1945, terjadi perbedaan pendapat  antara  golongan  pemuda  dan  Sukarno-Hatta  mengenai  proklamasi  kemerdekaan.  Sukarno menginginkan  agar  proklamasi  kemerdekaan  harus  ditetapkan  oleh  PPKI  karena  anggota  badan  ini berasal dari berbagai penjuru tanah air dan dianggap mewakili seluruh Indonesia.


Dengan ikutnya mereka, tercapailah simbol persatuan rakyat Indonesia. Sedangkan golongan muda yang dipelopori oleh Sukarni, Chaerul  Saleh,  Adam  Malik,  dan  Wikana  berpendapat  bahwa  kemerdekaan  adalah  hak  yang  harus dicapai oleh jerih payah bangsa Indonesia sendiri, dan tidak perlu tergantung, apalagi diberikan oleh orang  lain.  Oleh  karena  itu,  segala  hubungan  dan  janji  kemerdekaan  dari  Jepang  harus  dilepaskan.Perbedaan  pendapat  ini  melahirkan  peristiwa  Rengasdengklok  yang  merupakan  usaha  pengamanan Sukarno-Hatta.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel