Sumber Daya Alam Dan Jenisnya
Sahabat kali ini ReadyyGo akan
membahas Artikel yang berjudul Sumber
Daya Alam Dan Jenisnya, jadi simaklah ulasan berikut ini secara
keseluruhan. Selamat membaca, dan semoga bermanfaat untuk kita semuaJ!
A. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kebutuhan maupun kepentingan hidup manusia agar tetap hidup lebih
sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa
terdapat dimana saja seperti didalam tanah, air, udara, permukaan tanah, dan
sebagainya. Untuk lebih jelasnya misal; Gunung berapi merupakan suatu potensi
yang menghasilkan kekayaan alam. Melalui letusan, gunung api menghasilkan
materi pasir, tetapi letusan itu sendiri sangat merugikan. Itulah keseimbangan yang
terdapat di alam, alam mempunyai banyak manfaat meskipun terkadang mendatangkan
bencana. Tugas kita untuk menjaga keseimbangan tersebut. Alam menyediakan
kekayaan baik berupa makhluk hidup maupun benda mati yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Nah, kekayaan alam ini dapat berupa benda
berwujud yang bisa diolah oleh manusia menjadi barang sebagai alat pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, benda tidak berwujud ada yang bisa memenuhi
kebutuhan hidup tanpa diolah terlebih dahulu, misalnya udara dan sinar
matahari. Kekayaan inilah yang disebut sebagai sumber daya alam.
Gunung berapi |
Di Bumi ini kekayaan alam
tersebar dengan pola tertentu. Ada yang di setiap daerah ada, ada juga yang
hanya terdapat di daerah tertentu. Tanah termasuk sumber daya alam. Tanah mempunyai
manfaat sebagai tempat manusia hidup dan melakukan segala kegiatannya. Begitu
pula dengan perairan yang menjadi tempat hidup hewan air maupun sebagai sarana
lalu lintas/perhubungan. Pegunungan maupun gunung menjadi tempat berkembangnya
hutan yang menjadi tempat hidup flora dan fauna.
Ada pula sumber daya alam yang
terdapat di dalam Bumi (di bawah permukaan Bumi). Di dalam perut Bumi terkandung
berbagai macam mineral yang dapat digunakan manusia. Melalui kegiatan
pertambangan, kekayaan tersebut dapat diambil, beraneka ragam mineral, seperti
minyak bumi, batu bara, timah, dan bijih besi yang tergolong dalam bahan
tambang.
Sumber daya alam ada yang
jumlahnya banyak, sedikit, dan ada yang terbatas. Demikian juga penyebarannya,
ada sumber daya alam yang terdapat di semua daerah (udara dan sinar matahari),
ada pula yang terbatas pada daerah tertentu dengan jumlah terbatas (misalnya barang
tambang seperti emas, batu bara, dan minyak bumi).
Sumber daya alam ada yang
tersedia di alam dengan sendirinya (hutan belantara, batu bara, tanah, udara,
dan emas), namun ada pula yang sengaja diusahakan oleh manusia (perkebunan,
pertanian, dan peternakan).
B. Jenis Sumber Daya Alam dan Persebarannya
Terdapat beberapa penggolongan
sumber daya alam yaitu sebagai berikut ini;
1. Jenis Sumber Daya Alam
Banyaknya sumber daya alam yang
terdapat di mana saja, seperti di dalam tanah, permukaan Bumi, air, udara, dan
sebagainya mendorong adanya klasifikasi sumber daya alam berdasarkan
jenis-jenisnya.
a. Menurut sifatnya, sumber
daya alam dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut.
1) Sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui (unrenewable).
Jumlah sumber daya alam cukup
banyak dan bermacam- macam jenisnya. Namun sebelum dimanfaatkan, harus digali dan
diolah terlebih dahulu. Pengambilan barang tambang secara umum disebut
pertambangan. Sebelum melakukan penambangan dilakukan eksplorasi, yaitu usaha
penelitian dan penyelidikan terhadap adanya barang-barang tambang Setelah
pasti, baru dilakukan penambangan. Mengingat sumber daya alam ini dapat habis,
maka penggunaannya harus tepat dan hemat, tidak berlebih-lebihan. Apabila
habis, harus dicari lagi lokasi lain yang mengandung barang tambang. Sumber
daya alam yang tidak dapat di perbarui dia antaranya; emas, perak, tembaga,
batu bara, BBM, dan lain sebagainya.
2) Sumber daya alam yang dapat
diperbarui (renewable).
Sumber daya alam yang dapat
diperbarui merupakan sumber daya yang dapat dikembangbiakkan bahkan dapat dibudidayakan
sesuai kebutuhan, misalnya sayuran merupakan salah satu contoh tanaman yang
dapat disebut juga sumberdaya alam biotik.
Seperti halnya sayuran, yang
dapat dikembangbiakkan bahkan dibudidayakan sesuai kebutuhan, tanaman dalam
pengertian yang lebih luas merupakan salah satu contoh sumber daya alam yang
dapat diperbarui. Sumber daya alam seperti ini dapat juga disebut sebagai
sumber daya alam biotik.
Berbagai bentuk pemanfaatan lahan
dilakukan manusia untuk mengembangbiakan tanaman, misalnya dengan pertanian,
perkebunan, hingga budi daya hutan. Hewan pun juga dapat dikembangbiakkan.
Beberapa kebutuhan manusia dapat dipenuhi dari hewan. Satu hal yang harus kita
tanamkan dalam diri kita, meskipun sumber daya jenis ini tidak dapat habis,
kita perlu menjaganya agar tidak terjadi
kepunahan dan ganggua ekosistem yang akhirnya akan merugikan kita juga.
3) Sumber daya alam yang selalu
tersedia.
Sumber daya alam yang selalu
tersedia merupakan faktor penting untuk kelangsungan hidup organisme, yakni
seperti udara, bisa dikatakan tidak ada
kehidupan tanpa udara. Udara yang
bergerak atau angin dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya mendukung
proses penyerbukan bunga sehingga menjadi buah, untuk pem bangkit tenaga listrik,
sebagai penghantar gelombang udara yang diperlukan telekomunikasi dengan
menggunakan satelit. Begitu juga dengan udara, sinar matahari merupakan sumber energi terpenting bagi kehidupan.
Tanpa matahari tidak akan ada makhluk hidup di dunia ini. Matahari sangat
berpengaruh terhadap iklim (cuaca), tumbuhan, dan hewan. Sinar matahari juga
dapat diubah menjadi tenaga listrik dengan menggunakan sel matahari atau
pembangkit listrik tenaga surya. Bagaimana
kita mendapatkan sumber daya alam seperti udara dan sinar matahari? Nyaris tanpa
pengorbanan bukan, bahkan selalu ada. Inilah yang disebut sumber daya alam yang
selalu tersedia.
b. Menurut jenisnya, sumber
daya alam dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Sumber daya alam
hayati/biotik.
Selain benda-benda yang dapat
dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan hidup, makhluk hidup itu sendiri juga dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Tumbuhan misalnya, dibutuhkan manusia
untuk menunjang hidupnya. Inilah yang disebut sumber daya alam hayati/biotik.
Contoh lainnya yaitu hewan dan mikroorganisme.
2) Sumber daya alam
nonhayati/abiotik.
Berkebalikan dengan sumber daya
alam hayati, sumber daya alam nonhayati diperoleh dari benda mati seperti bahan
tambang, batuan, tanah, air, dan masih banyak lagi.
c. Menurut kegunaan atau
penggunaannya, sumber daya alam dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Sumber daya alam penghasil
bahan baku.
Bahan baku adalah benda yang dapat
digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain yang nilai gunanya lebih
tinggi. Sebut saja hasil hutan yang diolah untuk menghasilkan berbagai jenis
barang. Nah, coba sebutkan sumber daya alam yang tergolong jenis ini.
2) Sumber daya alam penghasil
energi.
Sumber daya alam ini merupakan
penghasil energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Salah satunya sinar
matahari. Matahari memancarkan energi yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Begitu juga dengan arus air sungai yang menghasilkan energi, misalnya sebagai
penggerak turbin pembangkit listrik.
2. Persebaran Sumber Daya Alam di
Indonesia
Di alam ini masih terdapat
berbagai jenis sumber daya alam, ada yang terdapat di daratan, perairan, ada
yang berupa makhluk hidup maupun benda mati. Oleh karena begitu banyaknya
sumber daya alam, membuat ada beberapa penggolongan. Seperti penggolongan berdasarkan
proses terbentuknya. Ada sumber daya yang terbentuk karena proses fisik alam,
seperti bahan tambang dan galian. Ada pula yang merupakan perpaduan antara
sumber daya fisik dan sumber daya biotik, yang membentuk lingkungan tertentu,
seperti panorama pegunungan, lembah, pantai bahkan panorama di bawah permukaan laut
yang saat ini menjadi salah satu aset wisata di Indonesia. Melihat kondisi
semacam ini, kamu pasti telah menyimpulkan bahwa sumber daya alam tersebar di
mana-mana. Ada pula daerah yang mempunyai sumber daya alam yang belum tentu
dijumpai di tempat lain.
Persebaran sumber daya alam di
Indonesia;
a. Sumber Daya Alam di Wilayah
Perairan
Sebagai negara maritim, Indonesia
mempunyai perairan yang sangat luas. Di dalam laut yang luas itu, terkandung
sumber daya alam yang tidak
ternilai harganya. Bayangkan,
berbagai macam jenis ikan yang
mempunyai nilai ekonomis ada di dalamnya. Laut pun bisa
digunakan sebagai tempat
budi daya rumput
laut dan kerang mutiara. Air laut
bisa diubah menjadi garam. Jauh di dasar laut terdapat berbagai macam tambang.
Bahkan fenomena dalam laut merupakan aset pariwisata yang potensial. Untuk
lebih jelasnya sebagai berikut;
1) Perikanan
Kegiatan perikanan tidak dapat
dipisahkan dengan sumber daya air. Tanpa air, tidak ada ikan yang dapat
ditangkap maupun dipelihara. Maka betapa beruntungnya negara yang mempunyai
perairan yang sangat luas. Salah satu negara beruntung tersebut adalah negara
kita. Sekitar 75% luas wilayahnya adalah lautan. Kita dapat peroleh melalui kekayaan ini, paling utama adalah sumber daya ikan.
Menurutdata dari Departemen Kelautan dan Perikanan, potensi perikanan luat
Indonesia terdiri atas perikanan pelagis dan demersal yang tersebar hampir di
semua bagian laut Indonesia. Seperti di perairan teritorial, laut Nusantara,
dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Luas perairan laut Indonesia
diperkirakan 5,8 juta km2, memiliki potensi yang diperkirakan
sebanyak 6,26 juta ton per tahun yang dapat dikelola. Dari jumlah tersebut
sebanyak 4,4 juta ton dapat ditangkap. Lihat saja nelayan yang tanpa memelihara
bisa memanen ikan di laut. Bentuk usaha seperti ini disebut perikanan tangkap.
Mungkin kamu sempat heran mengapa dengan begitu banyak kekayaan di laut yang
dapat ditangkap,
Suatu kawasan perairan laut akan
mempunyai daya tarik bagi ikan, asalkan memenuhi beberapa syarat. Syarat - syarat
tersebut antara lain adalah suhu. Air yang terlampau hangat tidak dapat ditumbuhi
plankton yang menjadi makanan banyak ikan. Namun, air laut yang terlampau
dingin pun tidak disukai. Tempat hidup ikan yang paling sesuai adalah perairan
tempat pertemuan arus
hangat dan arus
dingin. Pertemuan arus hangat dan
arus dingin ini disebut upwelling. Mengapa pada
daerah upwelling banyak
terdapat ikan? Tingginya konsentrasi
unsur hara, terutama
nitrat dan fosfat di
lokasi tersebut. Disertai
dengan adanya laju
fotosintesis dan energi matahari
menjadikan daerah upwelling sangat subur serta menjadi media tumbuh
fitoplankton yang sangat disukai ikan.
Dari peta di atas, kamu dapat
melihat bahwa upwelling terjadi di Laut Banda, Selat Makassar, Laut Halmahera,
Laut Maluku, Laut Arafura, selatan Jawa, serta akhir-akhir ini sampai pada
utara Papua.
Selain upwelling, kedalaman laut
juga menentukan tempat berkumpulnya ikan. Ikan cenderung berada di paparan
benua, yaitu di perairan dangkal. Oleh karena itu, daerah ini merupakan lahan
penangkapan yang bagus. Ketepatan lokasi menjadi salah satu faktor yang sangat
menentukan keberhasilan usaha budi daya laut. Satu hal yang perlu dipertimbangkan
bahwa penggunaan laut sebagai budi daya melibatkan berbagai sektor seperti
perhubungan, pariwisata, dan lain-lain. Sehingga penetapan lokasi budi daya
yang pas tidak hanya memerhatikan kelayakan teknis budi daya, tetapi juga
kebijaksanaan pemanfaatannya dalam kaitan dengan lintas sektor. Selain itu,
perlu diingat bahwa tidak semua ikan di laut dapat dikembangkan dalam usaha
budi daya. Di Indonesia, jenis ikan yang dapat dibudidayakan dipilih berdasarkan
potensi yang telah dikenal secara umum oleh masyarakat serta teknologi
pengelolaannya pun telah dikuasai.
Beberapa ikan yang telah
dibudidayakan di Indonesia yaitu jenis kerapu lumpur (Epinephalus tauvina),
kakap putih ( Lates calcalifer, Bloch ), dan kakap merah ( Lutjanus malabaricus,
Bloch, dan Schaider ). Semua pertimbangan tersebut diterapkan untuk menghindari
risiko kegagalan. Adapun pertimbangan kesesuaian lokasi secara fisik bertujuan
menghindari kemungkinan penurunan daya dukung lingkungan, berikut ini beberapa
persyaratan kesesuaian lokasi beberapa komoditas ikan yang bisa dibudidayakan.
Jika kamu tinggal di wilayah pesisir, cobalah kumpulkan data dan cari tahu
apakah perairan tersebut dapat dikembangkan sebagai lokasi budi daya. Di
beberapa wilayah di Indonesia budi daya perairan laut telah dilakukan.
Kuantitas budi daya ini berbeda antarwilayah. Ada wilayah mempunyai tingkat
produksi yang tinggi.
2) Kekayaan Pesisir
Selain kekayaan perikanan,
Indonesia juga mempunyai kekayaan-kekayaan yang berada di wilayah pesisir.
Kawasan pesisir meliputi kawasan daratan dan wilayah perairan. Kawasan darat mencakup
kawasan yang masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi di laut.
Meliputi bagian lahan yang kering serta lahan yang terendam oleh air laut pada
waktu pasang surut dan juga dipengaruhi oleh gelombang. Wilayah ini sering
ditandai dengan adanya intrusi air laut. Wilayah pesisir juga terdiri atas
wilayah perairan sejauh 4 sampai dengan 12 mil dari garis pantai dan masih dipengaruhi
oleh hasil proses yang terjadi di daratan seperti pengendapan hasil erosi di
darat, pembuangan air limbah, serta aliran sungai. Setelah mengetahui deskripsi
kondisi pesisir setidaknya kamu bisa membayangkan apa saja potensi yang
dimiliki kawasan ini.
a) Terumbu Karang
Terumbu karang, kamu pasti sudah
mengenal kekayaan laut yang satu ini. Potensinya besar, namun sering kita
mengabaikan keberadaannya yang dekat dengan permukiman penduduk. Terumbu karang
banyak terdapat di pinggir pantai, hanya di kedalaman sampai dengan 40 m.
Namun, kita hampir tidak pernah menyadari dari kedalamannya yang dangkal
tersebut, terumbu karang justru mudah rusak oleh aktivitas yang telah dilakukan
manusia. Keberadaannya dipengaruhi oleh kejernihan air. Sehingga ketika kita
melakukan aktivitas yang menghasilkan endapan, akhirnya berakibat terhadap
keberadaan terumbu karang. Seperti kasus yang terjadi di Kepulauan Seribu,
karena terlalu banyaknya endapan yang harus ditampung oleh Teluk Jakarta, kini
membuat terumbu karang pada kedalaman 15 meter habis.
Jika kerusakan terumbu karang
terjadi secara terus-menerus, akibatnya berbagai biota yang hidup di dalamnya akan
musnah. Seperti bunga karang, penyu, udang barong, kima, teripang, rumput laut serta
ikan terumbu karang lainnya. Dari keanekaragaman hayati itulah terumbu karang berpotensi
sebagai sumber makanan, perikanan, obat-obatan, wisata, komoditas ekspor, pelindung
pantai dari gempuran ombak, hingga sebagai laboratorium alam untuk penelitian
dan pendidikan. Kamu patut berbangga dengan kekayaan alam Indonesia ini, namun
kebanggaanmu akan sia-sia jika kamu tidak bisa menjaga kelestariannya. Perlu
kamu ingat bahwa tidak semua perairan memiliki kekayaan ini, karena alasan ini
pula kamu patut menjaganya. Lalu, di perairan yang bagaimanakah banyak
ditemukan terumbu karang? Terumbu karang merupakan kekayaan khas wilayah
perairan tropik pada posisi 30° LU sampai 30° LS. Keberadaannya terdapat di
perairan dangkal, hangat, dan umumnya dekat pantai. Tidak hanya itu, untuk
dapat berkembang, terumbu karang memerlukan perairan yang jernih dengan
temperatur 15–30°C. Terumbu karang juga memerlukan penetrasi cahaya yang cukup
dan kedalaman yang sesuai, yaitu antara 1–30 meter dengan gelombang yang tidak
terlalu besar dan perbedaan pasang surut tidak terlalu besar pula. Nah,
beberapa perairan di Indonesia memenuhi persyaratan ini, seperti di Kepulauan
Seribu yang telah mengalami kerusakan yang cukup parah. Terdapat juga di
kawasan Taman Wisata Sangalaki, kawasan terumbu karang dan atol Pulau Maratua,
Pulau Derawan, Pulau Panjang di Kalimantan, dan masih banyak lagi.
b) Mangrove dan Padang Lamun
Keunikan yang sekaligus menjadi
kekayaan lain yang terdapat di pesisir yaitu mangrove dan padang lamun. Keberadaan
hutan mangrove secara alami
dipengaruhi oleh pasang surut. Di bab tentang biosfer, kamu telah mempelajari
bagaimana karakteristik hutan mangrove. Sumber daya alam ini mempunyai manfaat
ganda, secara ekonomis dan ekologis. Secara ekologis, keberadaan mangrove
menjadi habitat berbagai jenis fauna, pengendali intrusi air laut, pembangun
lahan melalui proses sedimentasi, memelihara kualitas laut, penyerap CO2 dan
penghasil O2 yang
relatif lebih tinggi dibanding hutan lain, serta pengontrol penyakit
malaria. Ketika ada abrasi mangrove pun menjadi pelindung. Luas
mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, atau sekitar
27% dari luas mangrove dunia. Sebaran mangrove di Indonesia terutama di wilayah
pesisir Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
Satu lagi sumber daya alam laut
yang bermanfaat dan berkaitan erat dengan terumbu karang dan mangrove. Di Indonesia,
padang lamun ditemukan dekat dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang, sehingga
interaksi ketiganya sangat erat.
Padang lamun ( seagrass beds ) merupakan salah satu ekosistem yang terletak
di perairan dangkal, dengan ekosistem berupa tumbuhan berbiji tunggal
(monokotil) dari kelas angiospermae. Satu yang unik dari tumbuhan lamun, yaitu
adanya perakaran dengan sistem rhizoma yang ekstensif. Persebaran padang lamun
mencakup batas terendah pasang surut sampai kedalaman tertentu di mana matahari
masih dapat menembusnya. Jika padang lamun dianggap sebagai suatu sumber daya,
pasti mempunyai manfaat bagi kehidupan. Melihat dari ekosistem yang ada, padang
lamun menjadi sumber makanan langsung bagi hewan laut bahkan menjadi habitat
bagi beberapa jenis hewan laut. Selain itu padang lamun berfungsi memerangkap
sedimen, menstabilkan substrat dasar, dan menjernihkan air.
3) Pariwisata
Selain sumber daya perikanan,
laut masih menyimpan suatu kekayaan antara lain kekayaan panorama yang indah yaitu
pantai. Pantai jenis ini justru dikembangkan untuk pariwisata. Pantai dapat
digolongkan sebagai objek wisata alam, yaitu objek yang bersifat alamiah dan
berkaitan dengan sifat-sifat alam dan lingkungan hidup. Misalnya pemandangan bawah
laut. Jenis wisata seperti ini dikenal dengan wisata bahari. Wisata ini dapat
dikembangkan di daerah yang memiliki terumbu karang, karena mempunyai
pemandangan dasar laut yang indah. Selain persyaratan karakteristik perairan, kelayakan
suatu kawasan terumbu karang menjadi kawasan wisata bahari hanya ditentukan
oleh ada tidaknya sarana dan prasarana yang menunjang ke arah pengembangan
wisata bahari, seperti kemudahan mencapai kawasan tersebut, ada sarana
penginapan/hotel yang memadai, restoran, dan tentunya didukung oleh masyarakat
sekitar.
4) Pertambangan dan Energi
Beberapa sumber daya alam seperti minyak, mineral, dan logam berada
di bawah laut. Selain itu, di laut masih banyak kekayaan yang bisa dimanfaatkan.
Air laut mengandung sekurang-kurangnya delapan puluh unsur, antara lain
uranium, mangan, karbon, dan belerang. Unsur yang paling dominan adalah klorin
dan natrium. Beberapa negara telah memanfaatkannya seperti mendirikan pabrik
ekstraksi uranium dan penambangan bintil mangan. Bukan hanya unsur-unsur
mineral yang bisa dimanfaatkan, bahkan air laut pun dapat juga dimanfaatkan
untuk pembangkit listrik tenaga gelombang (PLTG). Tidak itu saja, air laut yang
asin pun dapat dibuat menjadi tawar di pabrik penawaran air.
Endapan minyak dan gas alam di
Indonesia terdapat pada cekungan-cekungan sedimen tersier yang banyak
mengandung senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang mengandung banyak minyak dan
gas bumi. Cekungan sedimen tersier tersebut terbagi atas beberapa sub-sub
cekungan dan blok-blok, baik di daratan maupun lepas pantai. Secara garis
besar, cekungan sedimen tersier di Indonesia dibagi menjadi dua wilayah, yaitu
cekungan sedimen tersier wilayah barat dan timur. Kedua cekungan tersebut
dibatasi oleh garis isobat 200 meter, memanjang dari utara ke selatan di
sebelah timur garis bujur 115° 30', yaitu mulai lepas pantai timur Kalimantan Timur
(Selat Makassar) ke arah selatan melintasi Selat Lombok. Isobat adalah garis-garis
pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan kedalaman yang sama.
Persebaran tambang di Indonesia. |
Melalui peta tersebut, kamu dapat
melihat persebaran lokasi penambangan minyak bumi dan gas alam. Persebaran minyak
bumi antara lain ada di Sumatra Utara, Dumai (Riau), sampai perairan di wilayah
Papua (Laut Arafura). Jika kamu cermati peta tersebut, tidak semua perairan
laut ditambang kekayaan minyak bumi dan gas alamnya. Hal ini terjadi karena dua
hal, pertama mungkin karena pada perairan tertentu di Indonesia tidak terdapat
kekayaan minyak bumi maupun gas alam. Atau bisa saja kekayaan tersebut belum
dikembangkan karena kekurangan modal maupun sumber daya manusia yang andal.
Minyak bumi maupun gas alam
banyak terdapat pada pelapisan batuan yang saling silang dengan jenis batuan
yang berbeda, seperti ditandai adanya lipatan maupun patahan.
Pola persebaran lokasi jebakan minyak dapat kamu lihat pada gambar di
dibawah ini.
Pola persebaran minyak bumi dan gas |
Gambar di diatas memperlihatkan
beberapa pola persebaran minyak bumi yang terdapat dalam lapisan batuan. Batu lumpur
atau batuan lunak dapat menyimpan minyak bumi dan gas alam yang cukup banyak,
tetapi batu jenis ini tidak cukup berpori untuk mengumpulkan bahan bakar dalam genangan
yang cukup besar untuk penampungan. Batuan seperti gamping dan batu pasir
memiliki pori-pori yang besar. Apabila mencapai ”batuan penampung” ini, akan
lebih mudah mengambilnya. Gas alam lebih ringan daripada minyak, sehingga gas
alam mampu merembes ke batuan di atasnya, apabila batuan di atasnya bersifat
lunak. Tambang gas alam terbesar di Indonesia terletak di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam, di Kota Lhokseumawe yang dikelola oleh PT Arun NGL Company.
Para ahli perminyakan sering menggunakan citra penginderaan jauh dan peta serta
data- data geologi untuk mendeteksi lokasi yang kaya akan minyak. Nah, jika
kamu tertarik tentang hal ini, kamu dapat mempelajarinya lebih dalam di
fakultas pertambangan kelak. Minyak tanah dan gas alam ditemukan di hampir
seluruh dunia. Namun, lebih dari setengah sumber minyak dunia terletak di Timur
Tengah.
Selain hal diatas Air laut juga
mampu menghasilkan garam. Wilayah di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil
garam adalah wilayah pantai Madura serta pantai utara Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Tambak garam |
b. Sumber Daya Alam di Wilayah
Daratan
Sebagaimana wilayah perairan,
daratan juga menyimpan potensi sumber daya alam yang sangat besar. Daratan
menyediakan tempat bagi kita untuk membangun tempat tinggal serta melakukan
kegiatan guna mencukupi kebutuhan. Sebagian besar kebutuhan itu pun tersedia di
daratan. Berikut ini kita akan mengenali sumber daya alam melalui kegiatan
pemanfaatannya
1) Pertanian
Saat ini, pertanian di mata
generasi muda dianggap mata pencaharian yang tidak menjanjikan masa depan.
Sementara itu, selama ini Indonesia dikenal dengan negara agraris. Apa yang ada
di alam Indonesia mendukung dikembangkannya pertanian. Seperti tanah yang
subur, iklim yang mendukung, ketersediaan air yang cukup ,serta luas lahan yang
mendukung. Sebenarnya bidang pertanian cukup menjanjikan jika kamu gigih
berusaha. Lihat saja beberapa tokoh yang berhasil dalam pertanian, seperti Bob
Sadino yang sukses di usaha agribisnis khususnya hortikultura, mengelola kebun
sayur-mayur. Selain kegigihan usaha, pengetahuan tentang pertanian diperlukan
guna memperoleh hasil yang maksimal. Terkait dengan hal ini, sebelum
mengusahakan lahan di bidang pertanian dilakukan studi lahan terlebih dahulu.
Mempelajari karakteristik lahan
dan akhirnya mewujudkan penggunaan lahan pertanian yang sesuai serta pemilihan jenis
tanaman yang tepat. Oleh karena itulah persebaran jenis-jenis pertanian di
Indonesia beragam bentuknya. Ada wilayah yang sesuai dikembangkan untuk sawah
irigasi karena ketersediaan air yang cukup melimpah tanpa dipengaruhi musim.
Ada pula sawah tadah hujan yang mendapatkan air hanya pada musim hujan sehingga
perwujudannya sangat tergantung musim. Melihat kenyataan ini ada baiknya kamu
mengenali bentuk pengolahan lahan pertanian, agar kelak kamu bisa menemukan bentuk
yang cocok dikembangkan di wilayah tempat tinggalmu.
a) Sistem Ladang
Sistem pertanian ini dianggap
paling primitif (sederhana) karena pengolahan tanahnya sangat minim, hasil
produksi (produktivitas) sangat tergantung pada kondisi tanah. Tipe pertanian
ini biasanya dilakukan dengan membuka hutan oleh penduduk desa terdekat relatif
sedikit, sehingga ketersediaan lahan tidak terbatas. Jenis tanaman yang dibudidayakan
tidak banyak memerlukan air, seperti jagung, padi darat, dan umbi-umbian.
b) Sistem Tegal Pekarangan
Sistem ini layak dikembangkan dil
ahan kering yang jauh dari sumber air, dan pada umumnya diusahakan oleh orang
setelah cukup lama menetap di suatu tempat. Pengelolaan jarang menggunakan
tenaga yang intensif dan jarang menggunakan tenaga hewan.
c) Sistem Sawah
Sistem sawah dibedakan menjadi
sawah irigasi dan sawah tadah hujan. Sawah irigasi memerlukan teknik yang tinggi,
utamanya dalam pengelolaan tanah dan air, hingga kestabilan biologi dan kesuburan
tanah bisa dipertahanan. Hasil yang optimal akan diperoleh dengan sistem irigasi
yang berkesinambungan dan sistem drainase yang baik. Lahan pertanian jenis ini
memberikan sumbangan terbesar bagi ketersediaan tanaman pangan, baik padi maupun
palawija. Sedangkan sawah tadah hujan, sistem pengairannya bergantung pada
curah hujan yang turun.
d) Sistem Perkebunan
Pertanian jenis ini dianggap
sebagai pertanian industri, karena hasil yang diperoleh dari pertanian ini
sangat mendukung kegiatan industri. Perkebunan memerlukan lahan yang luas
dengan manajemen yang cukup baik. Tanaman yang potensial seperti karet, kopi
dan cokelat, yang hingga kini menjadi komoditas ekspor.
Tetapi perlu diingat bahwa
pengolahan saja tidak mendukung hasil yang optimal. Sebelum memulai menanam
perlu diperhatikan kesesuaiantanaman terhadap lahan tertentu. Apabila kamu
cermati, di Indonesia ada daerah yang menghasilkan sagu sedangkan daerah lain
tidak. Ada juga suatu daerah yang dikenal sebagai penghasil tembakau. Kondisi
ini menjadi bukti bahwa kesesuaian tanaman terhadap lahan benar-benar perlu
dikaji Pada wilayah Maluku, hasil Bumi yang utama yaitu tanaman pala. Wilayah
Papua dikenal sebagai penghasil sagu.
Persebaran tanaman di Indonesia
sangat dipengaruhi oleh kondisi serta karakteristik fisik suatu wilayah.
Sebagai contoh tanaman teh. Tanaman ini tumbuh di daerah pegunungan dengan suhu
udara yang rendah. Pegunungan di Indonesia banyak terdapat di Pulau Jawa dan
Sumatra, sehingga tanaman teh banyak berkembang di wilayah-wilayah tersebut.
Info Tambahan
Persyaratan Tumbuh
Beberapa Tanaman;
Syarat tumbuh tanaman kina:
1. ketinggian 1.400–1.700
m di atas permukaan laut,
2. suhu rata-rata harian
16,5°C tiap tahun,
3. hujan yang merata
sepanjang tahun antara 2.000 mm – 3.000 mm, dan
4. tanah yang subur
(vulkanis muda).
Syarat tumbuh tanaman tembakau:
1. daerah tropis,
2. musim kering waktu
menanam,
3. dataran rendah dan
pegunungan sampai ketinggian 2.000 m di atas permukaan air laut,
4. sedikit hujan waktu
memetik,
5. tanah yang subur
(vulkanis muda), dan
6. angin yang tidak
terlalu kencang.
Syarat tumbuh tanaman teh:
1. daerah pegunungan
dengan ketinggian 800–3.000 m di atas permukaan air laut,
2. daerah tropis yang
sejuk,
3. curah hujan banyak dan
merata sepanjang tahun, dan
4. tanah subur (vulkanis
muda).
Syarat tumbuh tanaman kelapa sawit:
1. dataran rendah dengan
ketinggian sampai 500 m di atas permukaan laut,
2. curah hujan yang merata
sepanjang tahun, dan
3. tanah gembur (air mudah
meresap).
Syarat tumbuh karet:
1. ketinggian 700 m di
atas permukaan laut,
2. daerah tropis dengan
suhu rata-rata bulanan 24°C, dan
3. hujan merata sepanjang
tahun minimum 1.500 mm.
Syarat tumbuh tanaman cokelat:
1. daerah tropis dan
subtropis yang lembap, dan
2. dataran rendah sampai
perbukitan, dan
3. di daerah terlindung.
Syarat tumbuh tanaman cengkih:
1. tanah yang subur,
2. air mudah meresap ke
dalam tanah, dan
3. daerah pegunungan
dengan udara sejuk.
Syarat tumbuh tanaman kapas:
1. tanah yang subur yaitu
vulkanis muda,
2. daerah tropis dan
subtropis,
3. memerlukan banyak air
waktu tumbuh,
4. sinar matahari yang cukup
waktu mulai tua, dan
5. suhu rata-rata 30°C
(cukup sinar matahari).
Syarat tumbuh tanaman kopi:
1. ketinggian wilayah
650–1.500 m di atas permukaan laut, serta
2. dibutuhkan udara kering
dan panas pada waktu mulai tua / masak.
2) Peternakan
Makan daging, telur, atau minum
susu kini bukan hal mewah lagi. Kamu dapat merasakan semua itu karena ada kegiatan
peternakan. Kegiatan ini bisa dilakukan karena ada daratan. Kegiatan peternakan
di Indonesia sebenarnya sangat menjanjikan dan bisa menjadi peluang bagimu
untuk berwirausaha. Ya, karena secara umum iklim di Indonesia sangat cocok
untuk usaha pengembangan ternak. Usaha peternakan di Indonesia dapat
digolongkan menjadi tiga macam, yaitu peternakan hewan besar, peternakan hewan
kecil, dan peternakan unggas.
Pada peternakan hewan besar,
hewan yang diusahakan adalah sapi, kerbau, dan kuda. Adapun pada peternakan
hewan kecil, hewan yang diusahakan adalah domba, kambing, dan babi. Peternakan
unggas meliputi itik dan ayam. Peternakan ini hampir menyebar di seluruh
Indonesia. Namun, ada daerah-daerah tertentu di mana peternakan diusahakan
secara intensif. Contohnya peternakan kuda di Nusa Tenggara. Daerah ini sangat
cocok untuk peternakan kuda, karena tersedia padang rumput yang sangat luas.
Peternakan kerbau banyak terdapat di Sulawesi Selatan, karena konsumsi daging
kerbau di provinsi ini cukup besar.
3) Kehutanan
Negara kita terletak di wilayah
tropis dengan curah hujan yang tinggi. Karena itulah di Indonesia terdapat
hutan hujan tropis yang mempunyai kekayaan luar biasa. Mulai dari pepohonan
hingga berbagai binatang yang unik terdapat di hutan hujan tropis. Negara
Indonesia juga dikenal sebagai negara pengekspor hasil hutan berupa kayu yang
cukup besar. Ekspor kayu Indonesia mencapai lebih dari 1 juta meter kubik. Hutan
di Indonesia menghasilkan berbagai jenis kayu, kayu jati terdapat di
daerah-daerah bertanah kapur seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Pulau
Buton. Kayu pinus terdapat di Takengon (Aceh) dan merupakan hutan budi daya. Kayu
ulin, meranti, kamper, kruing, kayu besi, kayu hitam, dan berbagai jenis kayu
lain yang merupakan hasil hutan hujan tropis di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
serta Papua. Sedangkan kayu sengon ada pada hutan budi daya yang sebagian besar
terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Persebaran jenis pohon kayu-kayuan
dapat berbeda-beda pada tiap wilayah. Karena setiap tanaman mempunyai kriteria -
kriteria kesesuaian lahan untuk ditanam pada lahan tertentu.
4) Pertambangan
Seperti kita ketahui bahwa Bumi
adalah sumber kekayaan alam. Materi dari permukaan hingga ke materi di dalam
Bumi memberikan manfaat bagi kita. Materi dari dalam Bumi, salah satunya adalah
batuan dan mineral yang diperoleh melalui pertambangan. Kegunaan baru dari
batuan dan mineral terus dicari. Jika dua juta tahun yang lalu, orang-orang
hanya mampu membuat kapak batu, saat ini komputer tidak akan bekerja tanpa
keping silikon yang terbuat dari silika.
a) Bahan bakar dari Bumi
Agar bisa hidup, kita mempunyai
kebutuhan untuk dipenuhi. Salah satunya adalah energi yang bisa menggerakkan
diri kita dan apa yang kita gunakan. Energi yang dibutuhkan oleh apa yang kita
gunakan, seperti menggerakkan mesin dan memanaskan atau mendinginkan, serta
menerangi rumah. Kebanyakan energi ini dipasok oleh mineral-mineral batu bara,
minyak, dan gas.
Ternyata, sumber daya alam ini
terbentuk melalui beberapa tahap;
(1) Saat itu, beberapa wilayah di
Bumi tertutup rawa, pepohonan, dan tumbuhan paku. Sementara itu, organisme yang
hidup di laut, ketika mati akan terendapkan. Tumbuhan hutan tertutup oleh
lapisan pasir dan lumpur.
(2) Tumbuhan dan hewan yang
terperangkap dalam lapisan, berangsur-angsur berubah menjadi batuan. Oleh
karena terkubur jauh di bawah tanah, sisa pepohonan dan tumbuhan paku
perlahan-lahan berubah menjadi batu bara. Tumbuhan dan lumpur di dalam batuan lumpur
menjadi panas dan membentuk minyak dan gas lama yang terperangkap dalam struktur
batuan.
(3) Hasilnya, penambangan dapat
dilakukan untuk mendapatkan batu bara dari dalam tanah dan mengebor untuk
mengekstrak minyak dan gas.
b) Batuan dan Mineral
Kerak Bumi tersusun atas sekitar
3.000 mineral. Mineral tersebut ditemukan dalam tiga jenis batuan, batuan beku,
sedimen, dan metamorf. Ketika batuan beku terbentuk, saat itu batuan leleh (magma)
mendingin dan menjadi padat.
Dalam proses ini, batuan granit
terbentuk di bawah kerak Bumi (1). Masih termasuk dalam proses pembentukan
batuan beku, kadang-kadang magma meledak menembus kerak Bumi sebagai lava dan
membentuk batuan vulkanis seperti basal (2). Batuan endapan terbentuk antara
lain dengan tenaga angin dan air. Sungai mengendapkan batuan seperti batu tanah
liat (3). Batu pasir terlonggok oleh angin (4). Sementara itu, batu gamping
terbentuk ketika rangka tumbuhan dan hewan menumpuk di dasar danau atau laut
(5). Batuan metamorf, terbentuk karena perubahan akibat tekanan dan panas.
Seperti batu marmer, terbentuk karena magma memanaskan kerak di sebelahnya (6).
Beberapa mineral, seperti mineral besi, berasal dari air yang tertinggal saat
magma mendidih (7), mineral tembaga yang terbentuk ketika air laut terperangkap
dan terpanaskan (8). Dari proses pembentukan batuan itulah dihasilkan batuan
dan mineral yang bermanfaat bagi kehidupan, seperti intan, emas, dan tembaga
yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
c) Persebaran Bahan Tambang
Banyak sekali kekayaan di kulit
Bumi yang bisa ditambang. Salah satunya adalah logam, 24% logam mengisi kerak
Bumi, seperti aluminium, besi, kalsium, natrium, kalium, dan magnesium. Sisanya
adalah oksigen dan silikon. Selain logam ada juga batuan, mineral, dan bahan
bakar minyak.
5) Pariwisata
Jika kamu membayangkan terbang di
atas daratan, kamu bisa melihat betapa beraneka ragamnya wujud muka Bumi. Ada
pegunungan, lembah, air terjun, pantai, dan berbagai kenampakan buatan manusia
yang juga menarik. Dapat pula kamu bayangkan, negara Indonesia dengan
pulau-pulau yang terpencar, mempunyai keanekaragaman kenampakan alam. Dari
kenampakan ini saja Indonesia telah diuntungkan. Mengapa? Kenampakan alam ini
dapat dikembangkan sebagai objek wisata. Tidak hanya objek alami bahkan objek
buatan pun bisa menjadi daya tarik di bidang pariwisata.
Ternyata pengembangan suatu
kenampakan alam memerlukan daya dukung lingkungan. Daya dukung tersebut dinilai
berdasarkan ada tidaknya parameter-parameter yang dipertimbangkan dalam penilaian
tingkat kesesuaian lahan untuk pariwisata. Parameter tingkat kesesuaian
tersebut antara lain iklim yang mendukung, aksesibilitas (kemudahan
transportasi dan keterjangkauan), dan kerawanan terhadap bencana alam. Tidak
mungkin bukan, daerah dengan kenampakan alami yang akan kita kembangkan menjadi
daerah wisata, rawan terhadap bencana alam seperti tanah longsor, banjir, dan
lain sebagainya. Hampir bisa dipastikan tidak ada wisatawan yang mau datang ke
tempat wisata seperti itu. Selain itu, jika tingkat aksesibilitas rendah, tentu
saja wisatawan enggan datang berkunjung.
6) Tata Guna Lahan
Jika kamu cermati lebih mendalam,
hampir semua kegiatan pemanfaatan sumber daya alam tidak lepas dengan penggunaan
lahan. Dengan menggunakan tanah kita bisa menanam berbagai macam tanaman,
mendirikan bangunan, dan melakukan penambangan. Tanah merupakan sumber daya alam
terpenting. Tanah menjadi tempat manusia melakukan berbagai kegiatan seperti
industri, pertanian, transportasi, dan sebagainya. Berbicara masalah lahan erat
hubungannya dengan masalah tanah. Kekayaan tanah di Indonesia juga beraneka ragam.
Ada yang subur dan sesuai digunakan untuk pertanian, seperti tanah-tanah yang
berasal dari materi yang dikeluarkan gunung api. Ada juga tanah yang kurang
subur, kering, pecah-pecah bahkan berbatu. Tetapi tanah seperti itu pun masih
bisa dimanfaatkan.
Oleh karena adanya keanekaragaman
jenis tanah inilah, di Indonesia terdapat berbagai macam bentuk pemanfaatan tanah.
Tanah dengan kesuburan yang relatif tinggi, seperti tanah aluvial yang banyak
digunakan untuk lahan pertanian. Selain subur, pembentukan tanah aluvial
dipengaruhi oleh aliran sungai. Ya, karena tanah aluvial merupakan
hasilpengendapan oleh aliran sungai di dataran rendah. Oleh karena keberadaan
tanah jenis ini umumnya berasosiasi dengan aliran air, mengakibatkan
ketersediaan air pada tanah jenis ini relatif melimpah. Karena alasan ini pula,
banyak tanah aluvial digunakan untuk lahan pertanian, terutama dalam bentuk
sawah irigasi. Tanah yang tidak subur pun dapat dimanfaatkan. Contoh, tanah
kapur yang akhir-akhir ini banyak digunakan untuk bahan dalam industri ba- ngunan,
menghasilkan hiasan ornamen untuk dinding. Dengan contoh-contoh pemanfaatan
ini, bagi kamu yang tinggal di daerah yang tidak subur tidak perlu berkecil hati.
Carilah bentuk-bentuk pemanfaatan lain yang bisa membawa keuntungan bagimu dan
bagi masyarakat di sekitarmu. Jika kita kreatif dalam mengolah sumber daya alam
dan mampu menggunakan peluang, tentunya kita bisa memanfaatkan sumber daya alam
yang ada. Entah itu tanah yang subur ataupun tanah yang tandus. Hanya yang
perlu kita ingat dan lakukan adalah mengelola sumber daya alam dengan arif berdasarkan
prinsip pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Kita manusia
merupakan aktor utama pelaku perusakan alam. Disadari atau tidak, manusia
sering serakah dalam mengambil kekayaan alam. Bahan-bahan tambang kita ambil,
setelah terkuras habis kemudian kita tinggalkan begitu saja. Ikan di laut kita
tangkap dengan bom dan pukat harimau, hingga ikan-ikan kecil pun ikut mati bahkan
terumbu karang menjadi rusak. Setelah semua rusak, penyesalan kita pun tidak
ada gunanya.
7) Perikanan Darat
Seperti halnya perikanan laut,
perikanan darat dapat dilakukan dengan penangkapan dan budi daya. Tetapi cara
pertama belum tentu bisa dilakukan di semua perairan darat, pada umumnya
dilakukan di wilayah-wilayah yang mempunyai sungai-sungai besar, seperti di
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Selain di sungai, penangkapan ikan
secara langsung dapat dilakukan di waduk, danau, dan rawa.
Sementara itu, budi daya
perikanan darat dapat dilakukan dengan cara memelihara biota perairan darat di
beberapa media baik itu perikanan air tawar maupun air payau, seperti di
tambak, kolam, karamba, jaring apung, dan sawah (minapadi). Beberapa jenis ikan
yang dibudidayakan di perikanan darat seperti ikan gurami, mas, lele, mujair,
nila, nilem, sepat siam, tambakan, kakap, dan tawes. Persebaran beberapa jenis perikanan
darat di Indonesia dapat kamu cermati pada tabel berikut ini. Kamu bisa
menemukan provinsi yang mempunyai potensi perikanan darat terbesar.
Sumber Referensi;
·
Hamparan Dunia Ilmu Time-Life, 1996, Bumi dan Permukaannya, Jakarta, Tira
Pustaka.
·
_______, 1996, Geologi dan Perubahan, Jakarta, Tira Pustaka.
·
Ilmu
Pengetahuan Populer Jilid 4, 1986, Jakarta, Widyadara.
·
Indonesian Heritage, 2002, Manusia dan Lingkungan, Jakarta, Gramedia.
·
_______, 2002, Tetumbuhan, Jakarta, Gramedia.
·
Kathryn Whyman, 2006, Seri Life Skill Lingkungan Hidup, Logam dan Lingkungan, Bandung,
Pakar Raya.
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER