Nasionalisme di Transyordania

Nasionalisme di Transyordania
Pada tahun 1920 ditetapkan bahwa Transyordania menjadi mandat Inggris. Transyordania dijadikan bufferstaat oleh Inggris agar ekspansi Suud Arabia terhalang & tidak lagi meluas ke arah utara. Transyordania dibutuhkan sebagai daerah yang akan dilewati pipa-pipa minyak dari Kirkuk di Irak ke Haifa di Palestina. Pembentukan Transyordania juga untuk memberikan kedudukan kepada Abdullah yang mengalah kepada saudaranya Faisal untuk menyenangkan dirinya Abdullah diangkat menjadi Amir di Transyordania.
Nasionalisme di Transyordania.png
Pada tahun 1928 terjadi perjanjian antara Inggris & Transyordania yang berisi bahwa Inggris mengakui kemerdekaan Transyordania di bawah mandat Inggris. Tentara Transyordania segera akan dibentuk di bawah bimbingan opsir-opsir Inggris. Tentara Transyordania yang disebut Arab Legiun adalah tentara Arab yang termodern & terkuat diantara tentara Arab yang lain.

Dalam Perang Dunia 2, Abdullah memihak Inggris karena Inggris telah berjanji bahwa setelah perang, Transyordania akan diberikan kemerdekaan penuh & dihapusnya mandat Inggris. Janji Inggris dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 1946 & Abdullah sebagai rajanya. Pada saat terjadi perang Arab-Israel, tentara Transyordania berhasil mendapat kemenangan dengan merebut wilayah Palestina Tengah & separuh dari kota Yerussalem. Daerah-daerah itu segera dimasukkan ke dalam wilayah Transyordania & Abdullah menyebut kerajaannya Hasyimiyah Yordania. Peristiwa itu sebenarnya di luar dugaan bangsa-bangsa Arab lainya, sebab bangsa-bangsa Arab sudah merencanakan bahwa jika daerah Palestina bisa direbut kembali dari tangan Yahudi, maka akan didirikan negara Arab Palestina di bawah mufti Yerussalem yang bernama Muhammad Amin Al-Huseini.

Abdullah bercita-cita ingin mempersatukan daerah Syria, Libanon, Palestina dengan Transyordania di bawah kekuasaannya menjadi Syria Raya, namun cita-cita Abdullah itu mendapat pertentangan dari Mesir & Abdul Aziz Ibnu Suud. Pada tanggal 20 Juli 1951, Abdullah dibunuh dalam sebuah masjid di Yerussalem. Abdullah kemudian digantikan putranya Talal & kemudian Hussein. Pada waktu pemerintahan Hussein, hubungan antara Transyordania dengan Mesir sangat baik ketika Hussein masih menjalankan politik bebas. Pada saat itu terjadi pemecatan panglima tentara Yordania bernama Glu Pasha meskipun sudah mengabdi kepada Yordania selama 25 tahun. Hussein berbuat demikian, sebab telah dijanjikan akan diberi bantuan materill oleh Mesir & Abdul Aziz Ibnu Suud jika Yordania menolak bantuan dari Inggris. Bantuan dari Mesir & Suud Arabia ternyata tidak diperoleh sehingga kemudian Yordania bersedia menerima bantuan dari Amerika. Hal ini kemudian menyebabkan kerenggangan lagi hubungan antara Mesir & Yordania & mencapai puncaknya pada waktu Yordania tidak bersedia menggabungkan diri dengan Republik Arab Persatuan, namun justru menggabungkan diri dengan Irak dalam Federasi Arab pada tahun 1958.
Sudah di Revisi
*Rajinlah belajar demi Bangsa & Negara, serta jagalah kesehatanmu!
*Semoga anda sukses!

0 Response to "Nasionalisme di Transyordania"

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog ReadyyGo :
1. Kalimat atau Kata-kata Tidak Mengandung Unsur (SARA).
2. Berkomentar Sesuai dengan Artikel Postingan.
3. Dilarang Keras Promosi Apapun Bentuk & Jenisnya.
4. Link Aktif atau Mati, Tidak Dipublikasikan & Dianggap SPAM.
5. Ingat Semua Komentar Dimoderasi.
6. Anda dapat request artikel lewat kolom komentar ini.

Terimakasih Atas Pengertiannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel